BELAJAR ETIKA PADA PROGRAM ROOTS
Program ROOTS adalah inisiatif yang bertujuan untuk mengembangkan karakter dan etika murid melalui pendekatan yang holistik. Etika dalam konteks pendidikan sangat penting karena membantu murid memahami nilai-nilai moral dan sosial. Dalam program ROOTS, Anda dapat mengintegrasikan pembelajaran etika dengan kegiatan yang melibatkan refleksi diri, diskusi kelompok, dan proyek kolaboratif. Ini akan mendorong murid untuk berpikir kritis tentang tindakan mereka dan dampaknya terhadap orang lain.
Belajar etika dalam program ROOTS dapat dilakukan dengan memfasilitasi murid tanpa menggurui. Anda bisa menggunakan pendekatan yang mendorong murid untuk berpikir kritis dan mengambil inisiatif dalam memahami nilai-nilai etika. Misalnya, diskusi kelompok dapat menjadi sarana yang baik untuk membahas situasi etis dan bagaimana cara menyikapinya.
Anda juga bisa menetapkan capaian pembelajaran (CP) yang jelas terkait etika. Misalnya, Anda dapat menetapkan CP yang menekankan pada pengembangan empati, tanggung jawab sosial, dan kemampuan untuk membuat keputusan yang etis. Dengan cara ini, murid akan lebih mudah memahami dan menerapkan prinsip-prinsip etika dalam kehidupan sehari-hari.
TEKNIK FASILITASI PROGRAM ROOTS
Teknik fasilitasi yang efektif sangat penting untuk mendukung pembelajaran murid dan mengembangkan karakter mereka.
Pertama, cara memfasilitasi belajar peserta didik tanpa menggurui adalah kunci utama. Anda bisa menggunakan pendekatan yang lebih dialogis, di mana murid diberi kesempatan untuk berbagi pendapat dan pengalaman mereka. Ini akan membangun rasa percaya diri dan inisiatif murid dalam proses belajar.
Kedua, mengasah kemampuan peserta didik untuk mengatur waktu dan pekerjaan sangat penting. Anda dapat membantu murid dengan memberikan panduan tentang manajemen waktu dan teknik perencanaan yang efektif. Misalnya, Anda bisa mengajarkan mereka cara membuat jadwal belajar yang seimbang antara tugas sekolah dan kegiatan lainnya.
Ketiga, mendorong peserta didik untuk mengambil tantangan dapat dilakukan dengan memberikan proyek atau tugas yang menantang tetapi tetap dalam jangkauan kemampuan mereka. Ini akan membantu mereka belajar untuk menghadapi kesulitan dan menemukan solusi secara mandiri.
Keempat, dalam manajemen kelas, Anda bisa menerapkan pembelajaran dalam kelompok besar dan kecil. Tata letak area belajar yang fleksibel, baik di dalam maupun di luar kelas, juga dapat mendukung interaksi dan kolaborasi antar murid. Pembagian jadwal belajar bersama dan mandiri akan memberikan variasi dalam metode pembelajaran.