Kadang malam tak sepekat yang ditakutkan
meski gelap tak hadirkan bulan dan bintang
kadang sendiri tak dapat ku rasa sepi
meski kini sang bayu tak membawamu kembali
aku tertatih mencari serpihan hati yang tlah kau curi
aku mengais pada tumpukan mimpi yang membeku
mencoba temukan secuil hasrat tuk tambal pori-pori hati yang melebar
namun tanpamu ragaku merapuh, memelas meminta belas kasihan yang makin semu
kini saat butir air mata pekat pada dua pipiku
kau masih mampu tertawa bersama wanita yang bukan aku!!!
matiii . . . . mati saja semua rasa itu!
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!