Oleh : Mitha Anggraeni
Pandemi Covid-19 ditahun 2021 tak kunjung mereda di Negara Indonesia, jumlah kasus harian masih dinamis, dengan lonjakan terparah setelah hari libur usai karena pemutusan mata rantai yang belum maksimal.
Berbagai upaya penanggulangan pun telah dilakukan oleh pemerintah guna meminimalisir dampak pandemic covid-19. Semua sektor tersapu karena dampak pandemi ini, mulai dari sektor kesehatan sampai sektor ekonomi pun ikut terguncang.
Salah satu upaya penanggulangan pandemi oleh pemerintah adalah pembatasan aktivitas masyarakat, sehingga dampak penanggulangan ini berpengaruh pada aktivitas bisnis yang menyebabkan penurunan perekonomian.
Karena aktivitas berbisnis menurun, maka tidak sedikit perusahaan yang gulung tikar, kinerja ekonomi pun ikut menurun disertai dengan melemahnya sektor ketenagakejaan di Indonesia.
Badan Pusat Statistika (BPS) melaporkan angka pengangguran di Indonesia meningkat 1,82 juta sejak Februari tahun 2020 hingga Februari tahun 2021.
“Pada Februari tahun lalu Covid-19 belum masuk ke Indonesia dengan pertambahan penganggguran 60 ribu orang. Setelah Covid-19 satu tahun berada diIndonesia jumlah pengganguran meningkat menjadi 1,82 juta” ujar Kepala BPS Suhariyanto diJakarta, Rabu (5/5/2021)
Tingkat pengangguran terbuka naik dari 4,94% (Februari tahun 2020) menjadi 6,26% (Februari tahun 2021), dengan penduduk usia kerja pada Februari 2021 mencapai 205,36 juta jiwa.
Dengan tingginya tingkat pengangguran di Indonesia, hal ini menjadi masalah utama dan mendasar dalam sektor ketenagakerjaan. Pengangguran sangat berpengaruh terhadap krisis ekonomi, karena rendahnya penyedia lapangan kerja di masa Pandemic serta meningkatnya pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk menekan kerugian, menjadi faktor utama pemicu meningkatnya pengangguran.
Penganguran prinsipnya mengandung arti :
Memperkecil output (Lost Output) sehingga tingkat kesejahteraan individu menurun. Pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya),