Pati (02/08/2021), Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II UNDIP berlangsung dari tanggal 30 Juni -- 12 Agustus 2021. KKN di laksanakan di Kelurahan Tambahmulyo RT 04/RW 02, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati yang di lakukan di kampung masing-masing. Hal tersebut berbeda dari KKN biasanya, dikarenakan adanya pandemi Covid-19. Salah satu mahasiswa UNDIP saat ini sedang melaksanakan program (GEMARIKAN) Gerakan Gemar Makan Ikan untuk mencegah stunting.
Kenaikan angka stunting di Indonesia masih tinggi, untuk itu diharapkan wanita di usia produktif (17-25 tahun) harus meningkatkan gizi tubuh pada tubuhnya. Kondisi tersebut mendorong Mitha Octaviana Safitri, mahasiswi KKN UNDIP 2021 Tim II UNDIP 2021 memberikan edukasi mengenai gemar makan ikan sebagai upaya pencegahan stunting pada wanita di usia produktif (17-25 tahun) secara door to door.
Stunting merupakan salah satu permasalahan gizi dengan dampak kesehatan yang serius. Hasil Riskesdas terbaru di tahun 2018 menunjukkan prevalensi stunting sebesar 30,8%, yang artinya 1 dari 3 anak Indonesia masih mengalami stunting.
Ikan merupakan sumber protein hewani yang sangat tepat untuk mendukung program perbaikan gizi masyarakat dan pencegahan stunting. Ikan terbukti bermanfaat tidak hanya untuk pertumbuhan mencegah stunting tetapi juga perkembangan dan mencegah penyakit-penyakit saat dewasa nanti. Stunting juga akan berdampak terhadap penurunan perkembangan kognitif, motorik, dan bahasa serta terjadi peningkatan pengeluaran untuk biaya kesehatan.
Kandungan gizi ikan, sangat-sangat relevan untuk mendukung program pencegahan stunting, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Ikan mengandung asam lemak Omega 3 tinggi untuk perkembangan mata, otak, dan jaringan syaraf serta memiliki komposisi asam amino lengkap.
Kegiatan edukasi diadakan secara door to door ke rumah warga RT 04/RW 02, Kelurahan Tambahmulyo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati. Kegiatan edukasi ditujukan pada wanita di usia produktif (17-25 tahun) di Kelurahan Tambahmulyo. Kegiatan edukasi dimulai dengan pembagian artikell edukasi mengenai gemar makan ikan sebagai upaya pencegahan stunting pada wanita di usia produktif (17-25 tahun) secara door to door.Â
Kenapa edukasi mengenai stunting itu penting??? Karena stunting pada anak dapat mempengaruhinya dari ia kecil hingga dewasa. Dalam jangka pendek, stunting pada anak menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme tubuh, dan pertumbuhan fisik. Sekilas, proporsi tubuh anak stunting mungkin terlihat normal. Namun, kenyataannya ia lebih pendek dari anak-anak seusianya.
"Kita sebagai calon Ibu harus mempersiapkan sedini mungkin agar anak kita nanti terhindar dari stunting. Wanita produktif seumur kita (17-25 tahun) ini sudah seharusnya meningkatkan konsumsi makan ikan untuk pencegahan stunting", tutur Mitha Octaviana Safitri.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H