[caption caption="Ilustrasi Rumah. Jacksonpyne.co.uk"][/caption]Dalam dunia properti di Indonesia, keempat pihak diatas sudah sangat familiar di telinga kita, namun apakah kita sudah mengetahui seluk beluk peran dari masing-masing pihak diatas? Jawabannya bisa ia dan bisa tidak. Bagi seseorang yang terbiasa berkecimpung di dunia properti, pasti sudah mengetahui banyak tentang peran mereka masing-masing. Namun bagi yang tidak terbiasa berkecimpung dalam bidang ini kemungkinan hanya sekedar mengenal dan tau dari sisi luarnya saja. Nah, mari kita ulas lebih dalam mengenai mereka.
Makelar Tanah (Broker Tanah)
Bagi sebagian orang profesi makelar atau broker tanah dipandang sebagai profesi yang remeh, upz.. nanti dulu, mari kita kenal mereka lebih dalam. Makelar tanah berfungsi menjadi titik temu antara pemilik tanah dan pengembang perumahan atau biasa kita sebut developer. Seorang makelar atau broker tanah yang profesional pasti telah memiliki kemampuan yang mendalam baik dalam hal penilaian lokasi tanah, apakah tanah tersebut strategis dan marketebel atau tidak, serta apakah lokasi tanah tersebut bermasalah atau tidak, kemudian seorang makelar tanah yang profesional paham akan pengurusan mengenai administrasi surat-menyurat pertanahan, dan yang pasti mereka ahli dalam negoisasi harga.
Profesi sebagai seorang makelar tanah bukan profesi sembarangan, jika bisa saya istilahkan mereka adalah salah satu poin penentu utama dalam suksesnya seorang pengembang atau developer. Betapa tidak seorang broker tanah akan memberikan rekomendasi kepada pihak pengembang, Â mengenai lokasi-lokasi tanah mana saja yang bisa mereka garab dan bangun. Seorang pengembang atau developer besar, biasanya memiliki teman dekat seorang broker tanah. Hubungan mereka bisa kita isitlahkan sebagai simbiosis mutualisme atau saling menguntungkan.
Dalam proses pemilihan lokasi tanah tempat pembangunan perumahan, seorang developer tidak akan serta merta menerima semua tawaran dari para broker, hanya penawaran dari broker-broker yang telah dipercayalah yang biasanya mereka gunakan. Karena yang pasti tidak semua broker menawarkan sesuatu yang baik bagi pihak pengembang, adakalanya ada broker yang hanya ingin cepat mencari keuntungan pribadi saja,
Pemilik Tanah
Ada sesuatu yang unik jika kita membahas tentang pemilik tanah. Pada umumnya para pemilik tanah ini biasanya orang-orang yang sudah berumur tua. Ko bisa ya.. Nah, disitulah letak keunikannya. Para pemilik tanah yang umumnya berusia tua, telah berhasil menerapkan sistem investasi jangka panjang. Betapa tidak, dulu ketika membeli tanah tersebut, dapat dipastikan harganya masih sangat murah, dan yang pasti juga, bahwa lokasi tanah tersebut dulunya relatif masih berbentuk hutan, tanah semak atau bahkan daerah pinggiran, yang mana pada saat itu belum banyak orang yang bisa melihat nilai ekonomis dari tanah tersebut untuk jangka panjangnya.
Para pemilik tanah biasanya akan menjadi OKB (orang kaya baru), pada saat tanahnya dibeli oleh para pengembang. Tidak sia-sia memang, pengorbanan mereka selama ini akhirnya berbuah manis. Jerih payah dalam berinvestasi dan menjaga tanahnya dalam jangka waktu yang panjang, pada gilirannya akan terbalas dengan hasil yang memuaskan. Para OKB (orang kaya baru) ini, biasanya menggunakan hasil penjualannya tersebut untuk langsung naik haji (bagi muslim), membeli kendaraan dan sebagainya. Namun ada juga yang menggunakan sebagian dari hasil penjualannya, untuk membeli tanah-tanah dikawasan lain yang masih relatif murah, agar uang yang mereka dapat tetap bisa menjadi sarana investasi untuk anak-cucu di kemudian hari.
Pengembang (Developer)
Hari-hari belakangan ini, sangat gencar sekali pemberitaan mengenai beberapa bos dari pengembang-pengembang besar di Ibu Kota yang tersandung dalam kasus hukum, namun saat ini saya tidak dalam kapasitas untuk membahas mengenai masalah tersebut. Karena yang pasti kita harus tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah, sampai masalah tersebut tuntas di pengadilan, agar tidak terjadi saling hujat dan fitnah antar sesama anak bangsa.
Kebutuhan akan properti khususnya rumah, sangat tinggi saat ini, bahkan pemerintah telah mengeluarkan program satu juta rumah untuk rakyat.. Wow.. fantastis bukan. Betapa tidak, hal ini akan mendorong para pengembang untuk berlomba-lomba menyediakan kebutuhan akan perumahan bagi masyarakat dan yang pasti ini merupakan peluang bisnis yang sangat besar. Jika saya istilah kan dengan bahasa ekonomi, kebutuhan masyarakat yang tinggi akan perumahan, akan menciptakan multiplayer efek yang cukup besar bagi perekonomian bangsa.