Mohon tunggu...
Mita Sa
Mita Sa Mohon Tunggu... -

Start Yours

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hal-hal Yang Harus Kita Miliki Guna Merawat Kerukunan Beragama Pada Era Media Sosial

31 Agustus 2016   00:20 Diperbarui: 6 September 2016   22:02 2126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa Itu Media Sosial?

Perkembangan teknologi di era saat ini sangat berkembang dengan pesat termasuk salah satunya aplikasi media sosial.  Saat ini perkembangan aplikasi media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Path, Snapchat, youtube dan yang lainnya mengalami perkembangan yang sangat pesat baik di kalangan remaja maupun anak-anak. Sebagai aplikasi media sosial hal ini tentu saja membawa banyak dampak baru dalam perkembangan remaja dan anak-anak, baik dampak negatif maupun positif. Dampak positif media sosial dalam perkembangan IT sebenarnya membawa banyak keuntungan, misalnya saja memudahkan dalam hal komunikasi, mencari dan mengakses informasi. Namun di selain itu hal ini juga membawa hal negatif bagi para anak-anak dan remaja yang salah dalam penggunaan fungsinya tersebut. Dalam hal ini kita sebagai pengguna media sosial harus lebih jeli dalam hal menggunakan fungsi dari media sosial tersebut.

www.maxmanroe.com
www.maxmanroe.com
Facebook, twitter, instagram, path, snapchat youtube dan situs jejaring sosial yang lainnya saat ini merupakan aplikasi teknologi yang sedang digemari hampir di semua kalangan, baik itu di kalangan orang tua, kalangan pemuda, kalangan remaja termasuk juga anak-anak. Dengan situs jejaring ini kita dapat memperluas pertemanan baik secara kekerabatan maupun dengan masyarakat luas, bukan hanya dalam ruang lingkup lingkungan tempat tinggal saja tetapi dari berbagai macam kalangan, lingkungan maupun status sosial. Hal tersebut menjadi suatu keharusan bagi kalangan anak muda untuk memilikinya.

Dengan adanya hal tersebut situs jejaring sosial ini mengakibatkan dampak yang positif maupun negatif. Dampak positif dari jejaring sosial diantaranya sebagai sarana untuk mempromosikan iklan yang belakangan ini disebut dengan jual beli online, ada juga yang membuat grup atau komunitas untuk bertukar informasi dan juga memperluas pertemanan dan juga memudah sanak keluarga dalam berkomunikasi. Selain itu jejaring sosial juga dapat mempertemukan tali persaudaraan yang sudah lama tidak bertemu atau sempat putus.

Terlepas dari sekian banyak dampak positif yang di dapat, tidak sedikit pula dampak negatif yang di peroleh seperti dampak kecanduan akan media sosial itu sendiri dan tidak mengenal waktu karena harus update terhadap media sosial yang mereka miliki. selain itu ada juga dampak negatif lain yang diproleh misalnya semakin memudarnya jati diri dan identitas bangsa, berkembangnya sikap individualisme atau tumbuhnya sikap egoisme dalam diri mereka, hedonisme, dan konsumtif, serta kerusakan lingkungan, tumbuhnya rasa malas dan yang lainnya. Hal-hal inilah yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat, tak terkecuali terkait kehidupan beragama, apalagi masyarakat Indonesia terdiri atas beragam suku, agama, dan ras.

Arti Kerukunan Beragama

Indonesia adalah salah satu negara yang menerapkan masyarakatnya untuk hidup rukun. Sebab kerukunan merupakan salah satu pilar penting dalam memelihara persatuan rakyat dan bangsa Indonesia. Tanpa terwujudnya kerukunan diantara berbagai suku, Agama, Ras dan antar Golongan bangsa Indonesia akan mudah terancam oleh perpecahan dengan segala akibatnya yang tidak diinginkan.

Arti dari kerukunan yaitu, Kerukunan [dari ruku, bahasa Arab, artinya tiang atau tiang-tiang yang menopang rumah; penopang yang memberi kedamain dan kesejahteraan kepada penghuninya] secara luas bermakna adanya suasana persaudaraan dan kebersamaan antar semua orang walaupun mereka berbeda secara suku, agama, ras, dan golongan. Kerukunan dapat diartikan sebagai kondisi hidup dan kehidupan yang mencerminkan suasana damai, tertib, tentram, sejahtera, hormat menghormati, harga menghargai, tenggang rasa, gotong royong sesuai dengan ajaran agama dan kepribadian pancasila.

Penyebab Konflik yang sering terjadi antar umat beragama

Fakta bahwa ada konflik dan kekerasan maupun perpecahan dan penghancuran yang berkaitan dengan agama banyak disebabkan karena :

  1. Perbedaan yang ada salah dipahami dan salah disikapi, dan tidak dilihat dan ditanggapi secara positif serta tidak dikelola dengan baik dalam konteks kemajemukan dan kerukunan.
  2. Fanatisme yang salah. Penganut agama tertentu menganggap hanya agamanyalah yang paling benar, mau “menang sendiri”, tidak mau menghargai, mengakui  dan menerima keberadaan serta kebenaran agama dan umat beragama yang lain.
  3. Umat beragama yang fanatik (secara negatif) dan yang terlibat dalam konflik ataupun yang menciptakan konflik adalah orang-orang yang pada dasarnya:
  4. kurang memahami makna dan fungsi agama pada umumnya;
  5. kurang memahami dan menghidupi agamanya secara lengkap, benar, mendalam;
  6. kurang memahami dan menghargai agama lain serta umat beragama lain;
  7. kurang memahami dan menghargai hakekat dan martabat manusia;
  8. kurang memiliki nilai-nilai kemanusiaan seperti hati nurani dan cinta kasih,
  9. kurang memahami dan menghidupi wawasan kebangsaan dan kemasyarakatan yang khas Indonesia, yakni kerukunan, toleransi dan persatuan dalam kemajemukan, baik pada tingkat nasional maupun lokal.

sering sekali terjadi konflik yang membawa - bawa nama agama atau yang mengatas-namakan agama sebagai penyebab konflik tersebut. Permasalahan yang ada semakin marak dengan adanya pengaruh media sosial. Masalah yang kecil semakin dibesar- besarkan di media sosial sehingga sering memicu konflik yang ada menjadi lebih besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun