Diabetes adalah penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyumbang total kematian terbanyak di Indonesia. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh epidemiologi, jumlah keseluruhan penyakit DM terus bertambah secara global. Sebanyak 150 juta orang terkena DM dan dalam kurun waktu 25 tahun kemudian, pada tahun 2025, jumlah itu akan membengkak menjadi 300 juta orang (Rahmasari & Wahyuni, 2019).
Nilai normal kadar gula darah tiap waktu pada saat tidak makan selama 8 jam (puasa) < 100 mg/dl, sebelum makan 70-130 mg/dl, setelah makan (1-2 jam) < 180 mg/dl dan sebelum tidur 100-140 mg/dl. Metode pemeriksaan kadar glukosa darah puasa (GDP), glukosa darah sewaktu (GDS) dan glukosa 2 jam setelah makan digunakan untuk pemeriksaan gula darah sewaktu. Sebenarnya, kadar glukosa darah normal atau tidak dalam di dalam darah bisa berubah-ubah sepanjang waktu seperti saat sebelum dan sesudah makan (Fahmi et al., 2020).
Penyakit Diabetes Melitus merupakan penyakit degenerative yang dapat dikendalikan dengan empat pilar penatalaksaan. Diet menjadi salah satu hal penting dalam empat pilar penatalaksanaan DM dikarenakan pasien tidak memperhatikan  asupan  makanan yang seimbang. Meningkatnya gula darah pada pasien DM berperan sebagai penyebab dari ketidak seimbangan jumlah insulin, oleh karena itu diet menjadi salah satu pencegahan agar gula darah tidak meningkat, dengan diet yang tepat dapat membantu mengontrol gula darah (Susanti & Bistara, 2018).
Pola makan yang tidak teratur yang terjadi pada masyarakat saat ini dapat menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah degeneratif, salah satunya penyakit DM. Jika pasien DM tidak melaksanakan diet dengan benar maka kadar gula darah tidak dapat dikontrol dengan baik, sehingga dapat mengakibatkan timbulnya komplikasi dan penyakit serius lainnya seperti jantung, stroke, gagal ginjal, dan lainnya (Rachman et al., 2017).
Mengatur pola makan dengan mengaplikasikan metode 3J yaitu Jumlah energi, Jenis makanan, dan Jadwal makan merupakan penanganan yang utama dalam upaya mengontrol gula darah. dengan mengatur pola makan diharapkan dapat menjaga kadar gula darah agar tidak semakin meningkat. Jenis makan untuk penderita DM yang tepat yaitu tinggi serta, mempunyai indeks glikemik rendah, rendah lemak, dan rendak kalori. Jumlah kalori yang dibutuhkan bagi penderita DM ditentukan melalui berat badan penderita (Kuspinta et al., 2018).
Pola makan harus dipahami oleh pasien yang menderita Diabetes Mellitus. Jenis asupan makanan yang diperlukan oleh penderita DM meliputi: 30% dari nasi, 20% lauk-pauk, 20% buah dan 30% sayuran. Jadwal pengaturan makan yaitu sarapan pukul 06.00-07.00, makanan selingan pagi pukul 09.00-10.00, makan siang dapat dilakukan pada jam 12.00-13.00, makanan selingan siang dapat dilakukan pada jam 15.00-16.00, makan malam pukul 18.00-19.00, dan makanan selingan malam dapat dilakukan pada jam 21.00-22.00. Penderita Diabetes Mellitus dianjurkan untuk makan dengan jumlah kalori sedikit dan sering, serta tidak baik jika makan dalam porsi yang banyak namun jarang makan. Kebutuhan konsumsi makanan untuk penderita DM yaitu: sarapan (20%), selingan pagi (10%). Makan siang (25%), selingan siang (10%), makan malam (25%), dan selingan malam (10%) (Rukmana et al., 2019).
Dengan mengikuti arahan diet yang sehat dan tepat maka cara ini akan membantu penderita DM menjaga kadar gular darahnya tetap terkendali sekaligus mencapai berat badan yang ideal. Setiap penderita diabetes memiliki strategi diet yang berbeda karena menyesuaikan dengan kebutuhan kalori dan konsisi Kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan dokter atau spesialis gizi untuk merencanakan diet yang tepat sesuai dengan kondisi Kesehatan anda.
SUMBER
Fahmi, N. F., Firdaus, N., & Putri, N. (2020). Pengaruh Waktu Penundaan Terhadap Kadar Glukosa Darah Sewaktu Dengan Metode Poct Pada Mahasiswa. Jurnal Nursing Update, 11(2), 1–11. hhttps://stikes-nhm.e-journal.id
Kuspinta, N. S., Widodo, A. W., & Furqon, M. T. (2018). Penentuan Menu Makanan Untuk Penderita Diabetes Menggunakan Metode Iterative Dichotomizer Tree ( ID3 ). Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer (J-PTIIK) Universitas Brawijaya, 2(4), 1542–1546.