Mohon tunggu...
mitamaudina
mitamaudina Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa/uin cirebon

Halo perkenalkan nama saya mita maudina, saya seorang mahasiswa baru, hobi saya bermain badminton dan memiliki ketertarikan dalam menulis. untuk itu saya ingin memulainya dengan menulis di artikel kompasiana ini. terimakasih

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memperkuat Identitas Nasional di Era Globalisasi

5 Desember 2024   17:03 Diperbarui: 5 Desember 2024   17:37 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Era globalisasi digital (Sumber:Pixabay/Foto gratis)

Seiring perkembangan zaman, tentu keadaan suatu negara akan semakin berkembang. Perubahan yang terjadi di segala aspek kehidupan baik di bidang politik, sosial, budaya ekonomi dan lainnya. Salah satu fenomena yang tidak dapat dihindari adalah Era Globalisasi. Globalisasi merupakan proses penyebaran komponen-komponen baru dapat berupa kebudayaan, informasi, serta teknologi (Tahir, 2016).

 Era Globalisasi membuat sebuah negara mau tidak mau harus dengan sigap menyaring segala arus informasi dan kebudayaan dari luar yang tersebar dengan cepat karena teknologi informasi yang begitu pesat membuat komunikasi internasional sangat mudah dilakukan. Dengan demikian, masuknya kebudayaan negara lain ke Indonesia pun terjadi secara signifikan, terutama yang paling mencolok adalah kebudayaan barat. Saat ini, hampir semua aspek dalam kebudayaan barat telah masuk ke Indonesia. Mulai dari fashion, makanan, bahasa, etika pergaulan, sampai tata krama. Masyarakat Indonesia pun menerima masuknya kebudayaan barat ini dengan tangan terbuka karena dengan demikian, itu menandakan bahwa masyarakat kita bisa dikatakan mengikuti perkembangan zaman. Namun penerimaan masuknya budaya barat ke Indonesia ini memiliki dampak yang membahayakan. Masuknya kebudayaan barat ke Indonesia membuat kebudayaan asli Indonesia sendiri menjadi pudar dalam diri masyarakat Indonesia. 

Dengan memudarnya jati diri Indonesia dalam jiwa masyarakat, maka akan diikuti dengan turunnya jiwa nasionalisme dalam jiwa masyrakat tersebut. Hal ini sangat berbahaya karena kebudayaan asli Indonesia adalah jati diri bangsa Indonesia, dan jati diri itulah konsep awal terbentuknya nasionalisme. Dengan membiarkannya pudar, maka berarti juga membiarkan Negara Indonesia dijajah oleh bangsa barat dalam arti tertentu, dan tidak menutup kemungkinan lama-kelamaan Indoensia hanya sebagai nama tanpa jiwa. Dalam era globalisasi sendiri segala hal yang dapat diakses dengan mudah. Dapat menjadi keuntungan atau kerugian bagi suatu negara, bahkan mungkin keduanya sekaligus. Jika seluruh masyarakat di suatu negara mampu menyeleksi berbagai efek buruk atau baik dari Era Globalisasi, tentu globalisasi akan menjadi hal yang menguntungkan dan mampu menciptakan kemajuan progresif suatu negara di berbagai bidang. Sebaliknya, dampak buruk dari Era Globalisasi sendiri juga seperti tidak akan pernah lepas dari dinamika kehidupan sosial. Seperti fakta yang mencolok mengenai pembauran kebudayaan yang tidak sesuai dengan nilai dan ideologi serta identitas nasional suatu negara, bahkan mampu memunculkan pemberontakan karena perbedaan prinsip. Identitas nasional adalah sebuah ciri khas yang dapat dijadikan pembanding atau pembeda suatu bangsa. 

Identitas nasional meliputi adat istiadat, kebudayaan, serta simbol-simbol negara seperti Pancasila, UUD 1945, Bendera Merah Putih, Lagu Kebangsaan, Semboyan dan lainnya. Identitas nasional merupakan local genius yang mampu menghadapi pengaruh budaya asing di era globalisasi (Astawa, 2017). Identitas nasional dapat dimaknai sebagai pandangan hidup serta jati diri bangsa yang bersifat dinamis agar tercapinya cita -- cita dan tujuan negara.

 Di tengah Era Globalisasi dan perkembangan zaman ini, identitas nasional menjadi hal yang penting untuk tetap bertahan dan tidak mudah goyah dengan tantangan zaman. Ada Beberapa hal yang membuat tulisan ini menarik, pertama tiap negara memiliki identitas nasional masing-masing salah satunya negara Indonesia yang memiliki identitas nasional seperti adat istiadat, kebudayaan dan lambang-lambang negara. Namun seiring berjalannya Globalisasi arus budaya global yang kuat dapat menyebabkan hilangnya keunikan dan kekhasan budaya lokal, sehingga identitas nasional tergerus oleh budaya asing, ini menjadikan identitas nasional semakin pudar dikalangan bangsanya sendiri.

 Tentu ini menjadi tanda tanya bagi setiap orang yang menyeleksi berbagai efek era globalisasi yang muncul. Seharusnya dengan adanya Era globalisasi menjadikan identitas nasional semakin berkembang. Namun hal itu tidak menjadi penghalang untuk melestarikan identitas nasional dikalangan manapun. Kedua, menanamkan identitas nasional di era globalisasi adalah suatu tantangan yang memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sekolah, keluarga, dan masyarakat. Tentu perlu adanya upaya untuk tetap melestarikan identitas nasional. Bahkan Generasi muda, yang lebih mudah terpapar budaya global, rentan mengalami krisis identitas, di mana mereka kesulitan menentukan jati diri dan nilai-nilai yang diyakini. Globalisasi juga dapat memicu persepsi negatif terhadap budaya lokal, dianggap sebagai sesuatu yang tertinggal atau tidak relevan dengan zaman. 

Tantangan globalisasi terhadap identitas nasional bukan berarti sebuah keputusasaan. Justru, hal ini menjadi momentum untuk memperkuat identitas nasional dengan strategi yang tepat. Upaya-upaya yang bisa dilakukan dalam memperkuat identitas nasional di era globalisasi ini salah satunya, dengan mengenali dan menghargai warisan budaya baik itu seni, tradisi, bahasa, maupun nilai-nilai luhur. Memperkuat Pendidikan dan Pengajaran juga merupakan peran penting dalam menanamkan nilai-nilai nasional dan memperkuat rasa cinta tanah air. Dengan Kurikulum pendidikan yang dirancang untuk menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya dan sejarah bangsa. Meningkatkan apresiasi terhadap seni dan budaya lokal dapat memperkuat Identitas nasional di era digital saat ini melalui berbagai cara, seperti pementasan seni tradisional, festival budaya, dan program edukasi. Selain itu menggalakkan kegiatan sosial yang berakar pada budaya lokal, seperti gotong royong, kerja bakti, dan kegiatan keagamaan, dapat memperkuat rasa persatuan dan kesatuan. Selain itu pendidikan karakter yang kuat dapat membantu generasi muda untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai luhur bangsa, sehingga mereka tidak mudah terpengaruh oleh budaya asing. Era digital melahirkan teknologi-teknologi baru, teknologi sendiri dapat menjadi alat yang efektif untuk mempromosikan budaya lokal ke dunia internasional, sehingga dapat meningkatkan rasa bangga dan penghargaan terhadap identitas nasional.

Setelah ditelaah secara seksama, Globalisasi merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari. Tantangan yang ditimbulkannya terhadap identitas nasional harus dihadapi dengan strategi yang tepat. Karena terbukti bahwa masuknya kebudayaan barat ke Indonesia tidak selamanya membawa dampak positif bagi bangsa Indonesia. Pembangunan budaya Indonesia, mau tidak mau akan bersentuhan dengan modernisasi dan globalisasi. Budaya Indonesia harus mampu berhadapan dan bersaing dengan budaya. Namun kedua tantangan budaya tersebut jangan dilihat secara negative, justru masyarakat Indonesia harus bisa mengambil kesempatan terhadap modernisasi dan globalisasi. Bagaimanapun banyak juga nilai atau prinsip budaya asing yang bersifat positif seperti tepat waktu, memegang prinsip, mengutamakan pendidikan dan rasionalitas, toleransi dan sebagainya. Selain itu upaya yang dapat dilakukan untuk memperkuat identitas nasional di era globalisasi ini yakni dengan mengenali dan menghargai warisan budaya, memperkuat pendidikan, dan memanfaatkan teknologi secara bijak, identitas nasional dapat diperkuat dan menjadi pondasi yang kokoh bagi kemajuan bangsa. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun