Ternyata mengucapkan kata maaf dan menyatakan rasa cinta tidaklah semudah yang dibayangkan. Padahal tak terhitung berapa banyak yang sudah dia lakukan buatku. Bahkan untuk menyiapkan teh hangat untukku, ketika harus berangkat pagi pun dia lakukan. Aku sadar betul, suadah bukan saatnya lagi dia melakukan semua itu untukku. Sebaliknya, aku lah yang harusnya melakukan "pelanyanan" itu untuknya. Aku menyadari itu... tapi aku membiarkannya melakukan untukku, meskipun aku tidak pernah memintanya. Betapa beruntungnya aku memiliki dia... Tapi tidak pernah sekalipun aku ucapkan kata terima kasih secara khusus padanya, kalaupun pernah itu hanya sambil lalu saja. Meskipun aku ingin. Kenapa? Entahlah... mungkin karna tidak biasa.
Tapi diatas semua itu, aku masih saja melukainya... meski kemudian aku menyesalinya, tidak ada sepatahpun kata maaf ku ucapkan padanya. Meskipun aku ingin. Kenapa? Entahlah, mungkin karna tidak biasa.
Dalam hati aku berjanji, aku ingin membuatnya bahagia. Aku tau selama ini aku kurang berbakti. Padahal aku tau, kau selalu sebut namaku dalam doamu setiap hari.
Terima kasih untuk cintamu padaku...
Maafkan aku karna melukaimu...
IBU...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H