Mohon tunggu...
Mita Karunia
Mita Karunia Mohon Tunggu... -

Aku ingin menulis menjadi sesuatu yang istimewa dalam bagian hidupku\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teror Suara Hati

6 Desember 2011   05:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:46 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Temukan arti dalam cerita

Sebuah cerita mengandung firasat

Menggelisahkan jiwa

Membuyarkan sel-sel otak

Meracuni pikiran

Yang mewarnai hari-hariku

Mampus sudah!

Inilah suara hati

Menuntutku berlari jauh

Meninggalkan semua

Semua yang telah lalu

Seharusnya sedari dulu

Aku menghiraukan

Suara hati ini

Yang kian meraja

Betapa dahsyatnya

Mungkinkah ini kontemplasi hati

Menanti datangnya pelangi

Melalui tetesan hujan

Penyejuk sukma

Menghadirkan pesan dan kesan

Pengindah biru-biru langit di angkasa

Menembus cahaya cakrawala

Teropong kedua bola mata

Menonton terorsuara hati

Tanda kebebasan dari sang teroris

Yang tak lagi merayap

Dalam terowongan kehidupanku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun