Mungkin anda pernah mendengar isu radiasi pada alat ekektronik seperti handphone atau laptop yang cukup kontroversial. Namun sebenarnya, perlu diketahui bahwa semua alat elektronik mengeluarkan radiasi yang tidak bisa kita hindari, mulai dari TV, mikrowave, komputer, dan lainnya. Padahal seperti yang kita tahu, penggunaan alat-alat ini serasa tidak bisa dihindarkan.
Semua alat elektronik mengeluarkan sejenis medan elektromagnetik (electromagnetic field atau EMF) yang merupakan salah satu jenis radiasi. Namun, EMF adalah jenis radiasi yang non-ionisasi, atau radiasi yang energinya bahkan tidak cukup untuk mengionisasi atom atau mengeksitasi elektron, berbeda dengan radiasi uranium, yang merupakan radiasi ionisasi.
Contoh dari radiasi yang ekstrem dari alat elektronik adalah radiasi dari microwave, yang mengeluarkan medan dengan frekuensi tinggi yang bisa dideteksi meskipun dalam jarak beberapa yard. Namun kebanyakan radiasi alat elektronik lainnya akan berkurang dalam jarak beberapa inchi saja. Jadi selama kita menjaga jarak yang cukup saat menggunakan alat-alat tersebut, maka tidak ada yang perlu dirisaukan.
Namun ada kasus khusus seperti pada penggunaan laptop. Banyak orang meletakkan laptop di atas paha mereka pada saat mereka bekerja. Artinya, jarak antara tubuh dengan laptop adalah nol. Apakah ini mempengaruhi tubuh kita?
Radiasi yang keluar dari laptop kebanyakan berasal dari dalam komponen laptop, seperti harddisk dan chip memori, daripada yang keluar dari screen/ layar.
Tranceiver (penerima) koneksi wireless juga menghasilkan radiasi microwave, sehingga ada juga dugaan yang menyebutkan bahwa sinyal wireless (atau wi-fi, wireless fidelity) jauh lebih berbahaya. Namun WHO (World Health Organization) menyangkal hal ini dan mengatakan bahwa efeknya masih di bawah batas yang bisa merusak tubuh manusia.
Ada rekomendasi bahwa batas medan elektromagnetik yang bisa ditoleransi tubuh adalah 2.5 miliGauss. Namun, laptop ternyata bisa mengeluarkan lebih dari 150 mG saat digunakan.
Komputer desktop dilengkapi dengan casing metal sehingga membentuk pelindung Gauss yang melindungsi dari radiasi. Namun pada pembuat laptop ada yang menghilangkan pelindung ini dari produknya agar laptop mereka lebih ringan dan lebih menarik pengguna.
Menurut factoidz.com, beberapa resiko yang MUNGKIN bisa timbul akibat radiasi yang berlebihan antara lain:
- resiko kanker
- cacat kelahiran
- pembelahan sel yang prematur sehingga menyebabkan mutasi
- alzheimer (lupa/ pikun akut)
Tumor otak yang semakin menjadi tren di saat telepon selular booming juga menjadi salah satu bukti adanya bahaya radiasi ini. Namun ada juga orang yang tidak terpengaruh apa-apa selama hidupnya walaupun ia juga pengguna handphone. Tetapi perlu juga diperhatikan bahwa ada kemungkinan bahwa pengaruh radiasi-radiasi ini baru akan terasa 50 tahun kemudian di saat efeknya sudah terakumulasi dan tersebar.
Nah, daripada kita berhenti pake laptop, lebih baik melakukan antisipasi agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diharapkan di kemudian hari. Usaha yang bisa dilakukan adalah:
- letakkan laptop di permukaan selain di atas permukaan tubuh, seperti paha, apalagi jika penggunaannya secara teratur dan intense
- jangan memakai bantal untuk alas di atas paha. Walaupun sepertinya hal ini melindungi tubuh, tetapi bantal dapat menghalangi sirkulasi udara/ panas yang dibuang laptop yang pada akhirnya mempersingkat umur laptop
- jika harus menggunakan laptop dalam waktu yang lama, usahakan beristirahat di sela-sela waktu yang ada.
Selain laptop, alat elektronik yang lain juga memancarkan radiasi yang dapat membahayakan tubuh kita. Alat ini misalnya handphone, dan juga alat-alat elektronik yag sering digunakan oleh kaum wanita.
Handphone/ponsel tidak memancarkan radiasi infra merah pada saat menerima SMS/telepon. Berdasarkan artikel mengenai Cellular Frequencies (Wikipedia), frekuensi handphone adalah pada band 800 Mhz, 1800 Mhz, atau 1900 Mhz, sedangkan gelombang infra merah memiliki frekuensi 300 Ghz – 400 Thz. Ini jelas berbeda jauh. Lagi pula, dalam sebuah handphone yang tidak ada fasilitas komunikasi infra merah, tidak ada alat atau komponen yang dapat memancarkan infra merah.Ketika Anda mengirim/menerima SMS atau menelepon/ditelepon, handphone memancarkan gelombang elektromagnet agar dapat berkomunikasi dengan pemancar operator terdekat. Dalam jumlah yang berlebihan, radiasi ini berbahaya, namun dalam jumlah kecil, radiasi gelombang elektromagnet tidak berbahaya bagi manusia.
FCC (salah satu lembaga pemerintah AS) menetapkan batas maksimal besarnya radiasi yang diperbolehkan untuk handphone atau telepon genggam. Besarnya radiasi handphone ini dinyatakan dalam SAR (Specific absorption rate). SAR adalah nilai maksimum radiasi yang diserap oleh tubuh per satuan berat. FCC menentukan besarnya SAR untuk handphone adalah maksimal sebesar 1.6 W/kg. Negara-negara di Eropa (European Union) menetapkan besarnya SAR maksimal adalah sebesar 2 W/kg. Handphone/ponsel yang berada di atas batas ini tidak boleh diproduksi dan diperdagangkan di negara tersebut.
Anda bisa melihat daftar nilai SAR dari berbagai macam merk HP di situs FCC, Jika nilai SAR tinggi, maka radiasi handphone tersebut tinggi. Sepuluh handphone dengan nilai SAR paling tinggi adalah (namun masih di bawah batas ‘aman’):
- Motorola V195s (1.6)
- Motorola Slvr L6 (1.58 )
- Motorola Slvr L2 (1.54)
- Motorola W385 (1.54)
- Motorola Deluxe ic902 (1.53)
- T-Mobile Shadow (HTC) (1.53)
- Motorola i335 (1.53)
- Samsung Sync SGH-C417 (1.51)
- Motorola V365 (1.51)
- RIM BlackBerry Curve (AT&T) (1.51)
Sepuluh handphone dengan nilai SAR paling kecil (radiasi kecil) adalah:
- LG KG800 (0.135)
- Motorola Razr V3x (0.14)
- Nokia 9300 (0.21)
- Nokia N90 (0.22)
- Samsung SGH-G800 (0.23)
- Samsung Sync SGH-A707 (0.236)
- Nokia 7390 (0.26)
- Samsung SGH-T809 (0.32)
- Bang & Olufsen Serene (Samsung SGH-E910) (0.33)
- Motorola Razr2 V8 (0.36)
Sampai saat ini penelitian mengenai radiasi handphone masih terus dilakukan dan kesimpulan mengenai berbahaya atau tidak masih belum final. Setidaknya kita perlu berhati-hati dengan cara (saran ini diambil dari sini):
- Menggunakan handsfree jika kita akan menelepon dalam waktu lama.
- Jauhkan handphone dari tubuh Anda.
- Jangan menelepon di mobil tanpa antena eksternal.
Biasanya ABG remaja atau muda-mudi yang masih hot-hotnya pacaran sering sekali menggunakan handphone berjam-jam. Apalagi sekarang ada iklan kalau tarifnya murah (0.000…01 rupiah/detik). Bahkan ada yang nelpon semalaman sampai subuh sambil tiduran. Ini tidak baik karena radiasi handphone yang berlebihan dapat berakibat buruk bagi kesehatan.
The effectmobile phoneradiation has on human health is the subject of recent interest and study, as a result of the enormous increase in mobile phone usage throughout the world (as of June 2009, there were more than 4.3 billion users worldwide[1]). Mobile phones useelectromagnetic radiationin themicrowaverange, which some believe may be harmful to human health. A large body of research exists, bothepidemiologicaland experimental, innon-human animalsand in humans, that shows overall no evidence for harmful effects. Otherdigital wireless systems, such as data communication networks, produce similar radiation.
TheWorld Health Organization, based upon the consensus view of the scientific and medical communities, has stated that cancer is unlikely to be caused by cellular phones or their base stations and that reviews have found no convincing evidence for other health effects.[2][3]The WHO expects to make recommendations about mobile phones in 2010.[4]Some national radiation advisory authorities[5]have recommended measures to minimize exposure to their citizens as a precautionary approach.
Many scientific studies have investigated possible health effects of mobile phone radiations. These studies are occasionally reviewed by some scientific committees to assess overall risks. A recent assessment was published in 2007 by theEuropean CommissionScientific Committee on Emerging and Newly Identified Health Risks(SCENIHR).[6]It concludes that the three lines of evidence,viz.animal,in vitro, and epidemiological studies, indicate that "exposure to RF fields is unlikely to lead to an increase in cancer in humans."
Radiation absorption
Calculated specific absorbed radiation (SAR) distribution in an anatomical model of head next to a 125 mW dipole antenna. Peak SAR is 9.5 W/kg averaged over a 1 mg cube. (USAF/AFRL).
Part of the radio waves emitted by a mobile telephone handset are absorbed by the humanhead. The radio waves emitted by aGSMhandset can have a peakpowerof 2watts, and a US analogue phone had a maximum transmit power of 3.6watts. Other digital mobile technologies, such asCDMA2000andD-AMPS, use lower output power, typically below 1 watt,UVA. The maximum power output from a mobile phone is regulated by the mobile phone standard and by the regulatory agencies in each country.[citation needed]In most systems the cellphone and thebase stationcheck reception quality and signal strength and the power level is increased or decreased automatically, within a certain span, to accommodate different situations, such as inside or outside of buildings and vehicles. The rate at which radiation is absorbed by the human body is measured by theSpecific Absorption Rate(SAR), and its maximum levels for modern handsets have been set by governmental regulating agencies in many countries. In theUSA, theFederal Communications Commission(FCC) has set a SAR limit of 1.6 W/kg, averaged over a volume of 1Â gram of tissue, for the head. In Europe, the limit is 2 W/kg, averaged over a volume of 10Â grams of tissue. SAR values are heavily dependent on the size of the averaging volume. Without information about the averaging volume used, comparisons between different measurements cannot be made. Thus, the European 10-gram ratings should be compared among themselves, and the American 1-gram ratings should only be compared among themselves. SAR data for specific mobile phones, along with other useful information, can be found directly on manufacturers' websites, as well as on third party web sites.
Thermal effects
One well-understood effect of microwave radiation isdielectric heating, in which any dielectric material (such asliving tissue) is heated by rotations ofpolar moleculesinduced by the electromagnetic field. In the case of a person using a cell phone, most of the heating effect will occur at the surface of the head, causing itstemperatureto increase by a fraction of a degree. In this case, the level of temperature increase is an order of magnitude less than that obtained during the exposure of the head to direct sunlight. The brain'sblood circulationis capable of disposing of excess heat by increasing localblood flow. However, thecorneaof the eye does not have thistemperature regulationmechanism and exposure of 2–3 hours duration has been reported to produce cataracts in rabbits' eyes at SAR values from 100-140W/kg, which produced lenticular temperatures of 41°C. There were no cataracts detected in the eyes of monkeys exposed under similar conditions. Premature cataracts have not been linked with cell phone use, possibly because of the lower power output of mobile phones.