Seketika itu saya juga turut mengangguk sok paham. Padahal, itu hanyalah titik dari spidol yang tidak mungkin juga akan jatuh yang kemudian tersapu dan hilang, kecuali jika memang dihapus atau tembok dicat kembali, titik pun juga pasti akan hilang.Â
Meskipun begitu, perumpamaan yang diberikan oleh beliau membuat saya paham akan makna dari kata-kata Bung Karno tentang cita-cita yang setinggi langit dan jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.Â
Baik, jadi menurut pemahaman saya. Sebagai contoh, ada dua orang mahasiswa, sebut saja Si A dan Si B mereka adalah mahasiswa pada jurusan yang sama dan saling berteman.Â
Tetapi, mereka memiliki target yang berbeda, di mana si A memiliki cita-cita ingin menjadi wisudawan terbaik. Tetapi si B, hanya memiliki keinginan sekedar lulus dan dapat wisuda tepat waktu.Â
Si A karena memiliki cita-cita tersebut, dia mengusahakannya dengan baik, seperti belajar dengan giat, aktif di kelas, mengerjakan tugas dengan baik, mengikuti organisasi dan mencoba berbagai macam perlombaan dan lain-lain.Â
Sementara si B, karena hanya yang terpenting tidak mengulang mata kuliah, dia juga hanya terpenting masuk kelas, mengisi absensi, tidak terlalu aktif, dan bahkan tidak ikut kegiatan apapun baik di dalam maupun di luar kampus.Â
Alhasil, terlihat dalam waktu empat tahun berikutnya. Si A dan Si B sama-sama lulus tepat waktu. Namun, nyatanya impian si mahasiswa A untuk menjadi wisudawan terbaik tidak terwujud.Â
Meskipun begitu, dia meraih gelar cumlaud (dengan pujian) dan selama masa kuliah setidaknya dia pernah meraih beberapa kejuaraan perlombaan yang ia ikuti. Dan, sementara si mahasiswa B lulus dengan nilai yang dapat dikatakan cukup.Â
Nah, poinnya adalah ketika kita memiliki cita-cita yang tinggi dan mengusahakannya dengan baik akan memungkinkan kita untuk dapat meraihnya.Â
Kalaupun cita-cita itu tidak dapat kita raih, setidaknya usaha-usaha yang telah kita lakukan sudah membawa kita ke titik lebih tinggi dari sebelumnya.Â
Dan bahkan, bisa dikatakan lebih tinggi dari orang lain. Sehingga, memiliki cita-cita yang setinggi langit semestinya dimiliki oleh setiap insan untuk dapat menanamkan sikap optimis, kerja keras dan pantang menyerah. Cita-cita tidak hanya tentang harta dan jabatan, tetapi tentang apapun.Â