Mohon tunggu...
Mita Barung
Mita Barung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Anak desa hobby berpetualang.

Anak desa, Molas Mukun. Pencinta kopi pahit Manus, Manggarai Timur. Mencintai suasana pegunungan, menyukai suasana pantai. Mencintai kebersamaan, menyukai kesendirian.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Antonius

15 Maret 2019   16:36 Diperbarui: 15 Maret 2019   21:10 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Antonius

Masih ingatkah engkau di Agustus ke-16 itu?

Kala azan berkumandang di masjid dekat rumah

Dan lembaran lusuh bertebaran di atas meja?

Kau datang dengan ribuan kata

Yang tersulam dalam guratan bermakna.

Aku terkesima

Ada yang menggelora

Lalu terjatuh pada palung asa


Lalu dan kemudian

Terciptalah kitab asmara

Juga mazmur cinta

Dan syair indah yang menggetarkan sukma

Ahh,

Kita berdua seumpama di surga.


Antonius

Bukan lagi pada Agustus ke-16

Tetapi pada pukul sepuluh di Desember ke-6

Ada yang telah terpasung hasrat

Lalu menguping bisu

Dari telaga rindu yang memuai.

Semuamu kini dirampas

Oleh rindu yang tak berklimaks.

*

Antonius

Maaf, kucuri sebagian aksaramu

Untuk kuselipkan lagi dalam kitab asmara

Untuk kupersembahkan pada sang Kamajaya




Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun