Mohon tunggu...
mita ayuelok
mita ayuelok Mohon Tunggu... Editor - MAHASISWA

MAHASISWI UNVERSITAS PGRI MADIUN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jalan Berlubang dan Rusak di Desa Banjarejo : Warga Menanti Respons Pemerintah yang Tak Kunjung Datang

30 Desember 2024   16:48 Diperbarui: 30 Desember 2024   16:48 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto dari infopublik.id

             Jalan berlubang dan rusak menjadi masalah yang tak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga mengancam keselamatan warga di banyak daerah, termasuk di Desa Banjarejo. Jalan yang seharusnya menjadi sarana utama untuk menghubungkan desa dengan daerah lain kini penuh dengan lubang dan kerusakan, membuat warga desa merasa frustasi karena minimnya perhatian dari pemerintah setempat.Jalan utama yang menghubungkan Desa Banjarejo dengan desa-desa tetangga serta pusat kota mengalami kerusakan yang cukup parah. Lubang-lubang besar menghiasi hampir seluruh permukaan jalan, yang semakin diperburuk dengan kondisi jalan yang semakin bergelombang.

       

             Masyarakat yang melintasi jalan ini harus ekstra hati-hati, terutama pada malam hari atau saat hujan, karena lubang-lubang tersebut sulit terlihat. Bahkan, beberapa kendaraan mengalami kerusakan serius akibat terperosok ke dalam lubang-lubang tersebut. Keadaan jalan yang semakin rusak juga membuat mobilitas warga terganggu. Banyak di antara mereka yang harus menempuh jalan dengan kecepatan rendah untuk menghindari kecelakaan. Warga yang sehari-hari bekerja sebagai petani, pedagang, dan pekerja lainnya harus menghadapi perjalanan yang lebih lama dan berisiko hanya untuk mencapai tujuan mereka. Kerusakan jalan di Desa Banjarejo tidak hanya berdampak pada kenyamanan perjalanan, tetapi juga mengancam keselamatan pengendara. Beberapa kecelakaan telah terjadi akibat lubang yang tiba-tiba muncul di tengah jalan, memaksa pengendara untuk menghindar atau bahkan terjatuh. Para pengendara sepeda motor dan kendaraan roda empat menjadi korban utama dari kerusakan ini.

           

               Selain itu, kerusakan jalan juga menghambat kegiatan ekonomi di desa. Akses yang sulit dan memakan waktu lama untuk mencapai pasar atau tempat kerja membuat warga mengalami kerugian. Para petani, misalnya, harus mengeluarkan biaya lebih untuk transportasi hasil pertanian mereka, sementara pedagang kesulitan dalam mendistribusikan barang dagangan.Hal ini menurunkan produktivitas dan daya saing ekonomi desa.Masyarakat Desa Banjarejo sudah lama menantikan perhatian dari pemerintah terkait kerusakan jalan yang semakin parah. Namun, hingga kini, belum ada tindakan nyata dari pihak berwenang untuk memperbaiki jalan tersebut. Warga merasa diabaikan dan frustrasi karena sudah beberapa kali melaporkan masalah ini ke pihak desa maupun pemerintah daerah, tetapi tidak ada respons yang signifikan. Keadaan ini membuat warga merasa terabaikan. Mereka berharap pemerintah dapat segera turun tangan untuk memperbaiki jalan tersebut, mengingat jalan tersebut sangat vital untuk kehidupan sehari-hari mereka.

           Para warga berharap agar anggaran pembangunan infrastuktur dapat dialokasikan untuk memperbaiki jalan di Desa Banjarejo, yang telah lama terabaikan. Warga berharap ada perbaikan yang dilakukan secara menyeluruh, bukan hanya penambalan sementara yang hanya bertahan beberapa bulan. Pemerintah diharapkan dapat mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jalan yang lebih permanen, serta melakukan pemeliharaan rutin agar kerusakan tidak terjadi kembali dalam waktu. Selain itu, penting untuk memperhatikan kualitas material yang digunakan dalam pembangunan jalan agar tahan terhadap berbagai kondisi cuaca dan beban kendaraan yang melintas.Warga juga menginginkan adanya komunikasi yang lebih transparan antara pemerintah dan masyarakat terkait rencana perbaikan jalan. Agar tidak ada kesan bahwa keluhan mereka diabaikan, penting bagi pemerintah untuk memberikan informasi yang jelas tentang status perbaikan jalan, anggaran yang dialokasikan, dan jadwal pelaksanaannya.

          Jalan berlubang di Desa Banjarejo yang belum mendapat perhatian serius dari pemerintah menjadi cerminan ketidakpedulian terhadap kebutuhan dasar masyarakat terkait infrastruktur. Meski kerusakan jalan telah berlangsung cukup lama dan sangat mengganggu kehidupan sehari-hari, baik dalam hal keselamatan, kenyamanan, maupun ekonomi, respons dari pihak pemerintah masih minim atau bahkan tidak ada sama sekali. Hal ini menciptakan kesan bahwa keluhan warga tidak dianggap penting, dan anggaran untuk perbaikan jalan tidak dialokasikan secara tepat. Jalan berlubang yang belum mendapatkan perhatian dari pemerintah menggambarkan ketidakpedulian terhadap masalah infrastruktur yang esensial bagi kehidupan warga desa Dampaknya sangat luas, mulai dari keselamatan yang terancam, perekonomian yang terganggu, hingga meningkatnya frustrasi masyarakat terhadap pemerintah Oleh karena itu, perbaikan dan pemeliharaan jalan harus menjadi prioritas bagi pemerintah, dengan langkah-langkah nyata yang menunjukkan perhatian dan komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Pemerintah diharapkan segera mengambil tindakan yang tegas dan sistematis agar masalah ini tidak terus berlarut-larut dan merugikan warga desa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun