Mohon tunggu...
Mita Alfitri
Mita Alfitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Semester 4 yang menyukai Hal-hal Unik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teduh Yang Palsu

18 November 2024   20:27 Diperbarui: 18 November 2024   20:31 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam simpuh pagi yang teduh

kau datang bagai pohon rindang

menawarkan teduh di tengah terik

mengajarkanku percaya pada pelukan angin

Namun, di balik daun-daun itu
terselip duri yang tak terlihat
tajamnya membungkam dalam keheningan
menusuk perlahan, tanpa ampun

Aku berdiri di hamparan abu
dari api yang kau nyalakan diam-diam
kau bukan angin yang menyejukkan
Melainkan engkau adalah angin fhon

Kini kututup lorong ke hatiku

tak lagi kubiarkan topeng memimpin
karena teduh yang palsu lebih kejam
dari terik yang jujur dalam sinarnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun