Mohon tunggu...
Mita Rahayu
Mita Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Insyaallah bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Bangsa Identitas Kita

2 November 2020   09:17 Diperbarui: 2 November 2020   09:23 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Didunia terdapat beberapa rumpun bahasa yang digunakan seperti, Indogerman, Semit-Ibrani, Altai-Turki, dan Austrinesia. rumpun bahasa dunia digunakan untuk masing masing negara. untuk Indonesia memakai rumpun bahasa Austronesia bagian Barat atau yang dikenal dengan Bahasa Nusantara. Indonesia sendiri memiliki beragama bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat Indonesia. untuk bahasa Indonesianya sendiri didapatkan dari beberapa bahasa daerah di Indonesia. seperti percampuran dengan bahasa Bali, Jawa, Melayu, Batak, Minang dan masih banyak lagi. adapula percampuran dengan bahasa Tagalog dan Formasa. basa melayu sudah ada dan digunakan sejak kerajaan sriwijaya dan malaka.

Dalam pertumbuhan bahasanya Indonesia melalui beberapa tahap yang sangat lama. Ejaan-ejaan yang digunakan selalu diperbaiki dan otomatis juga mengalami perubahan mengenai pengucapannya. Ejaan pertama kali yang digunakan yaitu ejaan Van Ophyusen yang digunakan sekitar tahun 1901. 

pengucapan dan penggunaan bahasa pada ejaan ini masih belum seperti sekarang. penggunaannya masih terkesan mengganti huruf-huruf yang menyerupainya. contohnya seperti penggunaan huruf 'y' untuk menggantikan atau disamakan dengan huruf 'i', menggunakan huruf 'j' untuk penggunaan huruf 'y', menggunakan huruf 'oe' untuk penggunaan huruf 'u' dan juga koma ain untuk penggunaan huruf 'k'.

setelah berselang lama muncullah ejaan Republik (seowandi) yang mulai digunakan pada tahun 1947. pada ejaan dilakukan perbaikan huruf dari ejaan sebelumnya, baik dari pengucapan maupun tulisan hurufnya. seperti menggantikan kata 'oe' dengan huruf 'u', menggantikan koma ain dengan huruf 'k'. adapula tambahan dalam ejaan ini yaitu, diperbolehkannya penggunaan angka '2' untuk digunakan pada kata berulang dan awalan 'di' harus digunakan serangkaian dengan pendampingnya.

Adapula ejaan Melindo yang terjadi pada akhir tahun 1959. tetapi, karena saat itu sedang masa perkembangan politik maka peresmiaan pada ejaan ini di urungkan. maka, pada tahun 1972 muncullah ejaan baru yang digunakan hingga saat ini yaitu Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Ejaan ini te;ah diresmikan langsung oelh Presiden pD tahun Itu pula. Peresmiaannya terjadi pada 16 Agustus 1972 oleh Presiden RI yang didasarkan pada PP No. 57 Tahun 1972.

Pada tahun 1975 melalui seminar politik di sahkannya Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dan sebagai bahasa yng digunakan oleh masyarakat Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan lambang dari Identitas bangsa dan sebagai lambang kebanggan Nasional. maka dari itu gunakan lah bahasa Indonesia yang baik dan benar untuk menunjukkan bahwa kita bangga dengan bahasa kita yaitu bahasa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun