Imperfect merupakan salah satu karya film Ernest Prakasa yang berhasil menarik perhatian banyak orang. Film yang rilis tahun 2019 ini mengangkat permasalahan mengenai body shamming dan self love.
 ini menceritakan seorang perempuan yaitu Rara yang terlahir dengan memiliki kulit yang hitam dan berat badan yang berelebihan.
Rara terlahir sangat berbeda dengan adiknya Lulu . Rara mengikuti gen sang ayah yang memiliki kulit hitam, rambut keriting dan berbadan gemuk. Sementara Lulu memiliki penampilan fisik seperti sang mama, putih, wajah blasteran, dan berambut lurus. Sejak kecil, Rara sudah sering dibanding-bandingkan dengan sang adik dan ia merasa cuek dengan hal tersebut. Toh ia sudah punya pacar, yakni Dika yang mau menerima Rara apa adanya. Rara kerap merasa di anak tirikan oleh ibukan setelah ayahnya meninggal dunia dan ibunya pun bertindak sebagai kepala keluarga.
Tak hanya dalam ruang lingkup keluarga, Rara juga mesti berjuang melawan bully di lingkungan kerja dan berhadapan dengan rekan-rekan kantor sekaligus pesaingnya di dunia karier seperti, Irene , Wiwid , dan Marsha
 pada suatu hari, saat Rara harus menggantikan atasannya di kantor, pemilik perusahaan tempatnya bekerja, Kelvin  meminta Rara untuk memperbaiki penampilan. Sebab menurutnya, Rara harus merepresentasikan perusahaan dengan penampilan yang baru.
Rara pun berusaha keras untuk mengubah penampilannya sebaik mungkin. Di sisi lain, Dika pun merasa takut jika Rara berubah penampilan, ia akan meninggalkan Dika dan beralih menjadi sosok yang tak Dika kenal.
Dan benar ketakutan Dika dan teman nya Rara terjadi, setelah Rara berubah mandi seseorang yang cantik dan menarik Rara semakin menjauhi teman yang tomboi itu dan aktivitas nya semakin di persulit oleh Rara.
Setelah sekian lama ia memiliki body yang seperti itu ia pun mulai merasa bahwa Dika tidak menyukai penampilan nya yang seperti itu. Dan ia pun tak berpikir panjang ia pun langsung merubah lagi kebiasaan dia yang selalu makan coklat dan tidak peduli akan penampilannya karna Rara takut akan ke hilangan Dika.
Dapat kita simpulkan
Kita tidak boleh melihat orang dari fisiknya tanpa tau sifat di dalamnya. Fisik dijadikan tolak ukur dalam menilai seseorang. Â Dunia sosial seolah menjadi hakim untuk menentukan mana yang cantik dan mana yang tidak. Dan kita harus mampu menerima dan mensyukuri segala sesuatu yang kita miliki dari Tuhan. Dengan rasa percaya diri yang kita miliki akan membuat kita merasa nyaman dengan kehidupan kita. Jangan pernah berusaha untuk menjadi yang sempurna karena kesempurnaan hanya milik Sang Pencipta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H