Mohon tunggu...
Mita MartinaAnggraeni
Mita MartinaAnggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Fokuslah pada tujuan hidupmu!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Meninjau Ulang tentang Manfaat Konsumsi Buah Kurma Menurut Islam dan Sains

21 April 2024   18:00 Diperbarui: 22 April 2024   11:07 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Ramadan 1445 Hijriah bertepatan pada bulan Maret hingga pertengahan April 2024 lalu. Seperti bulan ramadan pada umumnya, ramadan kali ini juga identik dengan kebiasaan masyarakat akan konsumsi buah kurma. Anjuran untuk mengkonsumsi buah kurma ternyata telah tertuang dalam sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Al-Tirmidzi dari Anas r.a yang menyatakan bahwa " Rasulullah selalu berbuka puasa dengan kurma matang sebelum melaksanakan salat. Jika tidak ada kurma matang maka dengan kurma muda, dan jika tidak ada kurma muda maka Nabi berbuka dengan beberapa teguk air putih." Rasulullah telah menganjurkan umatnya untuk mengkonsumsi kurma karena berkhasiat bagi kesehatan. 

Kandungan gula dan gizi dalam buah kurma mampu untuk menambah energi, sehingga sangat cocok dikonsumsi saat bulan ramadan. Ketika berpuasa, tubuh membutuhkan asupan gula tambahan karena hanya mampu mensuplai zat gula selama enam jam saja. Oleh karena itu, konsumsi kurma saat bulan ramadan dapat dijadikan sebagai alternatif untuk menyeimbangkan kadar gula dalam tubuh. Ahli fikih Ibnu Qoyyim al-Jauziyah juga turut menyatakan bahwa gizi yang terkandung dalam buah kurma bermanfaat untuk mengeringkan benih cacing atau bahkan membunuhnya.

Kurma merupakan salah satu buah-buahan yang diagungkan oleh Allah swt hingga namanya kerap disebut dalam Al-Qur'an. Kurma (al-nakhl) merupakan "makanan Sunnah", meskipun demikian masyarakat negara Timur Tengah menjadikan kurma sebagai makanan pokok pengganti nasi. Di negara Arab, ketenangan, kesabaran dan ketenteraman dilambangkan oleh buah kurma. Ini menjadikan buah kurma sebagai penawar penyakit. Manfaat kurma sebagai penawar penyakit dijelaskan oleh hadits dari Shahabat Sa'ad bin Abi Waqqash, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang bersabda " Barangsiapa mengkonsumsi tujuh butir kurma Ajwah pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir " HR al-Bukhari (5769) dan Muslim (2047). 

Menurutnya, kurma Ajwah mampu untuk menangkal sihir (guna-gun) dan bijinya dapat digunakan untuk perbaikan memori. Namun beberapa riset menunjukkan bahwa kurma Ajwah hanya dapat dijadikan sebagai penawar racun untuk penggunaan obat diklofenak (antiradang dan penurun panas) dosis tinggi. Kurma Ajwah memiliki kandungan polifenol lebih tinggi daripada buah kering lainnya. Tak heran jika kurma jenis ini berfungsi sebagai tissue protective effect. Selain itu, kurma Ajwah juga mengandung senyawa flavonoid sebagai antiinflamasi.  

Kurma (Phoenix dactilyfera) diperkirakan berasal dari dataran Mesopotamia, Palestina atau Afrika Utara 4000 tahun SM dan mulai menyebar ke Mesir, Afrika, Asia Tengah dan sekitarnya sejak 3000 tahun SM. Pohon kurma tergolong sebagai tumbuhan palem-paleman (Arecaceae) dengan jenis tumbuhan monokotil yang bisa bertahan hidup selama puluhan hingga ratusan tahun. Seperti buah palem pada umumnya, buah kurma ketika masih muda akan berwarna hijau dan berangsur-angsur berubah warna menjadi kehitaman ketika sudah matang. Ketika matang, pati yang terkandung dalam buah kurma berubah menjadi glukosa atau fruktosa yang mudah dicerna oleh tubuh. Glukosa maupun fruktosa inilah yang membuat rasa manis pada buah kurma. Kandungan pada buah kurma setara dengan 15 jenis garam dan mineral, kaya akan vitamin dan karbohidrat tinggi, memiliki kadar protein 2,3 - 5,6%, kadar lemak antara 0,2 - 5,6 % dan minyak antara 0,2 - 0,6 %. Selain itu, kurma juga mengandung tanin yang berperan penting dalam sekresi serotonin dan trombosit. Dalam beberapa riset juga disebutkan bahwa kurma mengandung serat yang baik untuk kesehatan serta mampu mengurangi faktor resiko penyakit heart diseae dan diabetes pada tubuh.

Kurma adalah buah yang aman untuk dikonsumsi semua kalangan mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia. Kurma diyakini sebagai buah yang berkhasiat menurut Islam dan Sains. Keselarasan antara prinsip Islam dan Sains ini menjadi pertimbangan khusus untuk mengkonsumsi kurma selama bulan ramadan maupun pasca ramadan.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun