Mohon tunggu...
Mita
Mita Mohon Tunggu... Administrasi - Kerja dari rumah.

Minat yang terlalu sering berubah-ubah

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Warna-warni Ijen: Api Biru, Kuning Belerang dan Danau Hijau Toska

22 Desember 2014   15:44 Diperbarui: 4 Juli 2015   12:20 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gunung Ijen yang terletak di Jawa timur ternyata menyimpan banyak hal yang menarik.  Api birunya konon hanya ada dua di dunia, kawahnya menampung danau berair masam yang terbesar didunia, dan para penambang belerangnya yang disebut sebagai pekerjaan paling mematikan (didunia?). Fenomena api biru atau blue flame ini di seantero bumi katanya hanya ada di dua tempat, salah satunya ya di Ijen ini.  Video api biru ijen yang sangat terkenal dibuat oleh Olivier Grunewald (Perancis) yang saya lampirkan disini linknya ini http://youtu.be/gzi67qOtvsg.  

Selain api biru, ternyata kawah ijen adalah danau kawah asam terbesar didunia.  Seorang petualang dan pembawa acara Angry Planet George Kourounis pernah menaiki perahu karet didanau ini dan mengukur ph air yang menunjukkan angka 0.5 (dari skala 0 -14, netral 7).  Ini membuktikan bahwa air danau ini memiliki kemasaman yang sama dengan air aki.  

Penasaran dengan hal ini kamipun merencanakan perjalanan untuk melihat kawah Ijen. Dari Surabaya Gubeng kami naik KA ke Banyuwangi dengan kereta api mutiara timur siang.  Setelah 6 jam perjalanan kamipun sampai di stasiun Banyuwangi Baru.  Dari situ kami meluncur ke hotel dengan taksi.   Dari blog-blog yang saya baca kebanyakan travelernya masih muda dan mereka naik ke ijen menggunakan kendaraan umum lalu naik ke Paltuding (tempat parkir Kawah Ijen) menumpang truk belerang - yang tidak akan kita lakukan - karena kami bukan backpacker, teman saya bawa koper sebesar meja kopi.  Untuk itu saya berharap pihak hotel bisa membantu.

Untuk melihat api biru ini kita harus berangkat tengah malam karena kalau sudah ada matahari apinya tidak akan kelihatan.  Hotel bisa membantu dengan mempersiapkan tour ke ijen dengan membayar biaya Rp 1.5 jt.  Kami belum memutuskan dan berusaha mencari cara lain yang lebih murah untuk bisa diantar kesana.  Setelah menelepon beberapa agen travel dan rental mobil, biayanya sekitar 1.2 juta.  Saya merasa aneh dengan penjelasan rental mobil yang mengatakan biaya sewa mobil sebetulnya 500rb, tetapi mereka harus membayar jip lagi kepada asosiasi sehingga biayanya jadi 1.2 jt.

 

 

Lalu kami cari informasi ke Tourist Information (naik taksi jadi tidak tahu alamatnya), ternyata ini hari Sabtu dan kantornya tutup.  Disana ada beberapa bapak dan setelah kami mengutarakan keinginan kami memanggil temannya yang katanya biasa mengantar turis ke Ijen.  Akhirnya kami bertemu dengan Pak Tripno, seorang PNS dari dinas pariwisata yang punya mobil taft dan biasa mengantar turis ke Ijen.  Disepakati biaya mobil 550rb dan biaya guidenya 150rb.

Malam hari di bulan November itu ternyata hujan rintik-rintik dan saya khawatir kami tidak bisa naik karena hujan.  Tapi pak Trip bilang biasanya diatas tidak hujan.  Kami berangkat dari hotel pukul 12 malam naik taft pak Trip.  Di lobby ada beberapa orang guide dan turis mancanegara yang mau berangkat ke Ijen juga. Perjalanan ke Paltuding sekitar 1 jam karena pak Trip menyetir santai dan berbincang banyak mengenai pariwisata di Banyuwangi.  Saya perhatikan sebetulnya kami tidak harus pakai mobil 4 wheel drive, karena banyak mobil SUV biasa yang naik sampai Paltuding. Jalanan kesana sangat bagus dan mulus karena habis ada event Tour de Ijen, menurut pak Trip.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun