Tulisan ini tidak membicarakan tunas dengan arti tersirat lho, tidak ada hubungannya dengan freemasonry atau illuminati.. tapi, apa iya sih?? Tulisan ini betulan membicarakan makna harfiah dari tunas-tunas  yang tumbuh di pohon yang dipangkas, namanya tunas epikormik.  Tunas epikormik ini ada dibawah kulit kayu, tertidur (dorman).  Tunas-tunas ini akan bangun dan muncul kalau ada kerusakan atau perubahan drastis terhadap kulit kayu tersebut, misalnya karena pemangkasan, kebakaran, yang biasanya kena teduhan tiba-tiba terekspos cahaya matahari dlsb. Pohon ini mengalami pemenggalan batang utama sehingga tidak punya batang utama. Dilakukan pemangkasan untuk memperbaiki bentuk pohon. Dari tunas-tunas epikormik ini akan dipilih satu tunas yang nantinya akan menjadi batang utama pohon. Kalau kita memangkas pohon - dengan tujuan apapun, tapi sebaiknya untuk tujuan-tujuan ini : meningkatkan produksi, kesehatan, keamanan maupun keindahan pohon tersebut, pohon akan bereaksi dengan memproduksi tunas-tunas epikormik ini.  Tunas-tunas ini akan tumbuh sekitar 1-3 bulan bulan setelah pemangkasan (pada pohon berkayu keras perlu waktu lebih lama).  Apa yang harus kita lakukan terhadap tunas-tunas ini? 1.  Membuang seluruh tunas epikormik. Kalau yang kita pangkas pohon peneduh atau pohon pinggir jalan atau pohon yang ditanam untuk produksi kayunya, seluruh tunas-tunas yang bertumbuhan itu dibuang.  Ini untuk pemangkasan yang dilakukan pada batang-batang bawah untuk meninggikan mahkota pohon.  Akibatnya energi pohon akan tersalurkan seluruhnya ke tunas apikal yaitu tunas yang ada dipuncak pohon pada batang utama sehingga mengakibatkan pohon meninggi dengan cepat. 2.  Memilih beberapa tunas yang terbaik Pada pohon buah, pemangkasan dimaksudkan untuk memperbanyak produksi dan membuat pohon tetap pendek.  Untuk itu pemangkasan dilakukan agar pohon bertambah banyak percabangannya.  Pilih dua atau tiga tunas yang posisinya paling strategis, buang yang lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H