Membaca adalah kegiatan yang sudah kita lakukan pada usia 3-5 tahun. Tentunya, kita semua sudah familiar dengan membaca. Kalimat Budayakan Membaca juga sudah menggaung ke seluruh negeri supaya kita rajin membaca.
Namun, kegiatan membaca akhir-akhir ini sudah terlihat melelahkan. Membaca seolah-olah paksaan dan bukan dari diri sendiri. Anak sekolah zaman sekarang pun lebih tertarik menonton daripada membaca. Maraknya penggunaan video yang berdurasi 15 detik sampai tiga menit membuat attention span berkurang.
Mengapa hal ini terjadi? Akhir-akhir ini, penggunaan aplikasi Tiktok dan Youtube Reels meningkat. Hal ini dikarenakan dua aplikasi tersebut mengunggah video dengan durasi yang singkat. Para content creator pengguna aplikasi tersebut juga mengunggah video tersebut dengan konsep dan edit yang menarik membuat lebih banyak penonton yang tertarik dengan video dari pada content creator tersebut.
Lalu, mengapa hal tersebut membuat attention span berkurang dan krisis membaca? Dua hal tersebut berkesinambungan dikarenakan, membaca dan menonton adalah hal yang bisa dilakukan bersamaan. Attention span adalah lama waktu yang dimiliki seseorang untuk fokus pada suatu hal sebelum ia butuh beristirahat ataupun terdistraksi. Menurut KBBI, membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati). Sementara, menonton menurut KBBI adalah melihat (pertunjukan, gambar hidup, dsb). Bagaimana jika hal tersebut dilakukan secara bersamaan dengan durasi video 15 detik?
Jika seseorang membaca dan menonton dalam waktu bersamaan dengan durasi video yang singkat, hal itu bisa menyebabkan attention span kita berkurang karena kita sudah mendapat jawaban tersebut dari video yang hanya berdurasi 15 detik tanpa harus mendapat penjelasan yang lengkap. Tak sedikit pula ketika membaca, mereka lupa mengartikan hal yang dibaca. Hal ini disebut short attention span. Short attention span adalah kondisi yang membuat anak atau orang dewasa sulit fokus dan mudah terdistraksi.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah short attention span dan meningkatnya literasi membaca:
1. Berlatih untuk fokus pada satu hal. Jika sedang membaca, latih diri sendiri untuk fokus pada bacaan tersebut saja. Latih pikiran untuk tidak memikirkan hal-hal lain.
2. Baca satu halaman buku satu hari. Hal ini melatih otak kita untuk berkomitmen dengan satu hal. Jika otak kita sudah terbiasa, maka kebiasaan membaca akan muncul.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI