Di kedalam hutan tropis yang hijau, Â yang dipenuhi pepohonan besar dan lebat. hiduplah sekelompok katak yang hidup bahagia. Mereka adalah sekumpulan katak pemberani yang menjelajahi keindahan alam hutan. Suatu hari, rombongan katak ini memutuskan untuk menjelajahi bagian hutan yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya.
Mereka pergi dengan penuh semangat petualangan, rombongan katak ini terdiri dari beberapa ketak muda dan beberapa ketak dewasa. Ketika perjalanan mereka menjelajahi hutan, sekelompok katak terhenti pertengahan jalan, mereka menemukan sebuah lubang yang cukup besar di tengah jalan yang mereka akan lalui.Â
Lubang itu terlihat dalam, gelap, dan sulit dihindari. Mereka berusaha mencari jalan lain, namun tidak ada jalan lain selain jalan ini, tau Kembali memutar, akan tetapi mereka menyadari bahwa jalan memutar sangatlah jauh.
Salah satu katak dewasa yang berpengalaman mengatakan kepada mereka bahwa mereka bisa melompati lubang tersebut dengan mudah. Namun, rasa takun dan keraguan tetap merayap ke dalam hati para katak muda yang belum berpengalaman. Katak dewasa tetap bersikeras bahwa mereka harus percaya pada kemampuan mereka, kita adalah katak-katak yang hebat.
Setelah beberapa waktu mereka berdebat, salah satu katak muda memutuskan untuk mencoba melompati lubang itu. Dengan keberanian penuh, ia melompat sekuat tenaga, tetapi sayangnya tidak cukup kuat untuk mencapai sisi lain lubang, dan terjatuh ke dalam lubang tersebut. Para katak yang lainnya pun mencaba, namun Percobaan dari katak lainnya menghasilkan nasib yang sama.
Katak-katak yang terjatuh kedalam lubang mulai merasa ketakutan dan kepanikan. Mereka berteriak meminta bantuan kepada teman-teman mereka yang masih berada di atas lubang. Ketak yang masih di atas lubang merasa cemas dan panik, mereka merasa bingung tentang Tindakan apa yang harus dilakukan.
Salah satu ketak yang berada di atas memiliki sebuah inisiatif. Ia berlutut di pinggir lubang dan mencoba memberikan pandangannya kepada teman-temannya yang terjatuh.Â
Namun, kata-kata yang diucapkan ketak itu sangat berbeda dari kata-kata kelinci dewasa sebelumnya. Ia menyatakan dengan tegas, "Kalian semua tidak akan bisa keluar dari sini. Lubang ini terlalu dalam, dan sepertinya kalian akan mati di dalamnya."Â
Kata-kata negatif tersebut membuat teman-teman yang terjatuh semakin putus asa. Mereka kehilangan harapan untuk keluar dari lubang.
Namun, didalam lubang itu ada satu katak yang berbeda dari yang lain. Saat teman-temannya mulai putus asa, karena kata-kata negatif yang diucapkan oleh ketak di atas, ketak ini justru semakin bersemangat. Ternyata, ia adalah ketak yang tuli. Meskipun ia melihat teman-temannya mulai menyerah di dalam lubang, semangatnya tidak melemah karena ia tidak dapat mendengar kata-kata negatif tersebut. Ia merasa tertekan oleh situasi sulit ini, tetapi tidak tahu apa yang dikatakan oleh katak di atas lubang.