Mohon tunggu...
Mr Smile
Mr Smile Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang pemuda yang suka membaca apa saja, kadang koran pembungkus martabak, kadang graviti di tembok. Kapanpun dimanapun membaca adalah hiburan paling menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Orang Dayak Itu Sadis (Katanya...)

27 Agustus 2013   12:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:45 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beberapa hari yang lalu saya tersenyum geli mendengar cerita teman yang terpaksa harus masuk ke pedalaman Kalimantan Timur untuk bisnis. Dengan dada berdebar dan prasangka aneh yang mengisi kepala cukup membuatnya tegang. Karena sebelumnya belum pernah berinteraksi langsung dengan Dayak pedalaman membuatnya sedikit takut. Karena setelah beberapa kejadian  mengerikan yang menghiasi media beberapa masa lalu. Membuatnya mempunyai persepsi bahwa Suku dayak itu pemarah, sadis dan sulit untuk diajak berkomunikasi.

Namun setelah sampai dan bisa berkomunikasi langsung semua persepsi itu salah total. Ternyata mereka adalah orang-orang yang ramah, mempunyai tutur kata yang lembut dan lebih mirip logat melayu malaysia. Dan bayangan orang dayak yang sangar dan mudah marah sangat jauh dari kenyataannya. Dan diantara mereka sudah banyak yang telah menyelesaikan S2 nya. Dan para wanitanya cantik-cantik juga kata teman saya ini sambil tersenyum.

Dan Pak Mathius salah satu warga setempat berkata pada dasarnya orang dayak adalah orang yang mudah diajak berkerjasama selama mereka tidak dirugikan. Dan mereka adalah orang-orang yang sabar dan pemaaf, namun jika mereka merasa harga diri mereka terus diinjak maka kemarahan mereka itu yang akan sedikit mengerikan. Karena kekompakan dan kebersamaan dalam membela sesama sangat kuat disini. Dan selama berbisnis tidak merugikan alias menipu mereka, mereka adalah orang-orang yang hangat.

Itulah tadi sedikit cerita teman saya yang saya simpulkan seperti pepatah "Tak Kenal Maka Tak Sayang". Hehehe Salam Senyum :-)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun