Mohon tunggu...
kinanthi hadisiswoyo
kinanthi hadisiswoyo Mohon Tunggu... -

public health expertise, traveler, writer.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Pemuda Tengger Melaju ke Ibukota

16 Januari 2015   22:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:00 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tengger tidak hanya kaya budaya. Entah sudah berapa kali pagelaran seni Jaka Seger & Rara Anteng ditampilkan. Tapi ternyata, ada kisah lain yang bisa dibanggakan dari bumi Tengger selain legenda Jaka Seger & Rara Anteng. Ini adalah sebuah kisah yang membuktikan bahwa pemuda dari pegunungan Tenggerpun mampu berkarya hingga ibukota. Ini adalah sebuah kisah tentang pemuda Tengger yang akhirnya bisa menginjakkan kaki di ibukota. Bukan untuk pergi wisata tapi untuk menjadi penyaji abstrak dalam sebuah konferensi nasional bertema kesehatan reproduksi.

“Indonesian Youth Diversity Celebration”, adalah nama kegiatan konferensi nasional mengenai kesehatan reproduksi remaja dan isu-isu yang berkaitan dengan itu. Diadakan pertama kali tahun 2013 di Jakarta oleh Aliansi Satu Visi. Saya bersama kawan-kawan saya yang melakukan pemberdayaan di Kecamatan Tosari, mencoba menantang remaja Tengger binaan kami. Remaja Tengger yang kami bina bukanlah remaja biasa. Mereka adalah para remaja yang punya semangat belajar yang tinggi, berkomitmen untuk hidup sehat, termasuk memiliki pergaulan sehat dan menghindari pernikahan dini seperti yang banyak dilakukan oleh teman-teman mereka. Kami menantang para remaja Tengger binaan kami untuk menulis sebuah abstrak dan mengirimnya ke panitia penyelenggara.

Saat proses pendampingan penulisan abstrak inilah kami melihat talenta yang dimiliki oleh para remaja Tengger. Bukan hanya mampu berpikir kritis tetapi mereka juga mampu mengungkapkan pendapat mereka mengenai fenomena yang terjadi di sekitar mereka. Kami berusaha mendorong mereka agar mereka percaya diri dengan pendapat mereka yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Dan akhirnya, semua abstrak terkirim ke panitia.

Setelah beberapa minggu, pengumuman peserta yang lolos datang juga. Betapa gembiranya kami ketika kami menemukan nama Yohanes Firmanto, salah satu remaja Tengger binaan kami, berhasil menjadi peserta yang lolos mengikuti konferensi kesehatan reproduksi remaja yang pertama kali diadakan secara nasional di ibukota. Ini sekaligus menjadi pengalaman pertama bagi Yohanes, yang kala itu masih duduk di kelas XII SMA Kristen Baithani Tosari, untuk melihat ibukota.

"Yang tidak pernah saya bayangkan adalah pemenang lomba di kirim ke Jakarta selama 3 hari untuk mengikuti suatu acara yaitu “Indonesian Youth Diversity Celebration 2013”. Acara ini dihadiri oleh remaja dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Indonesia bagian barat, tengah, dan timur. Di sini saya belajar, berbagi, dan mencoba menjalin kerjasama dengan peserta lain, khususnya di bidang kesehatan reproduksi."

Begitulah testimoni dari Hanes, sapaan akrab Yohanes Firmanto.

Hanes melaju ke Jakarta dan di sanalah dia menemui banyak kesempatan. Kesempatan bertemu banyak orang dari seluruh penjuru Indonesia, kesempatan memperkenalkan Tengger pada banyak orang, kesempatan untuk belajar bicara di forum nasional, kesempatan untuk belajar dari topik-topik yang diangkat peserta lainnya. Ini adalah bukti bahwa Tengger punya potensi lewat pemudanya.

Kisah ini kemudian berlanjut di tahun 2014, saat Aliansi Satu Visi kembali mengadakan Indonesian Youth Diversity Celebration kali yang kedua. Kali ini, Lampung menjadi lokasi kegiatan. Para remaja Tengger binaan kami terlihat lebih bersemangat karena mereka punya kesempatan keluar pulau Jawa. Sama seperti Hanes, kami juga menantang mereka untuk menulis abstrak. Bedanya, mereka nampak lebih percaya diri dan bersemangat menuangkan pendapat mereka dalam bentuk abstrak.

Dan hasilnya, pemuda Tengger kembali membuktikan bahwa mereka mampu berkarya di level nasional. Adalah Yoga Andika, siswa kelas XI SMA Kristen Baithani Tosari, lolos sebagai peserta Indonesian Youth Diversity Celebration 2014 mewakili remaja dari bumi Tengger.  Abstrak mengenai fenomena pernikahan dini yang diangkat oleh Yoga telah mengantar dirinya terbang menuju Lampung. Nampak jelas antusiasme Yoga untuk menemukan pengalaman baru di Lampung.

1421399610982892963
1421399610982892963

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun