Oktober 2013-Oktober 2014 adalah satu tahun yang tidak akan saya lupakan karena pengalaman yang saya miliki bergabung bersama Tim Pencerah Nusantara. Bersama rekan satu tim saya yang terdiri dari dokter, perawat, bidan, dan sarjana psikologi, kami ditempatkan oleh Kantor Utusan Khusus Presiden RI ubtuk MDGs di Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Meningkatkan upaya promotif dan preventif pada masyarakat merupakan salah satu fungsi dan tugas kami di lokasi penempatan. Dan anak-anak adalah salah satu target kunci kami.
Bagi kami, ada banyak hal baik yang dapat diajarkan pada anak-anak. Kepolosan dan cepatnya daya serap anak-anak membuat mereka mampu menerima banyak informasi dan mengingatnya dalam jangka waktu lama. Inilah yang membuat kami menaruh banyak harapan agar anak-anak terbiasa punya kebiasaan-kebiasaan sehat yang dapat merekasampai mereka dewasa, salah satunya adalah kebiasaan mencuci tangan dengan sabun.
Anak-anak cenderung aktif dalam beraktivitas. Mereka memegang banyak hal sepanjang hari. Apalagi anak-anak yang tinggal di desa, bersentuhan dengan tanah dan debu adalah hal yang biasa bagi mereka. Jika mereka tidak memiliki kebiasaan mencuci tangan yang benar, tentu hal ini dapat menimbulkan masalah bagi kesehatan mereka, terutama kesehatan saluran pencernaan mereka. Seringnya pasien anak yang datang ke PUSKESMAS karena keluhan diare dan muntaber adalah bukti masalah karena kurangnya kebersihan, baik kebersihan personal (personal hygiene) atau kebersihan lingkungan di sekitar anak-anak. Kekebalan tubuh anak-anak yang cenderung lebih rendah dari orang dewasa juga membuat mereka lebih sensitif terhadap kuman penyebab penyakit infeksi.
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi pada anak-anak. Jarang ada orangtua yang mengajarkan pada anak-anak mereka cara mencuci tangan yang benar, yaitu dengan menggunakan sabun dan di bawah air mengalir. Oleh karena itu, selama setahun bertugas sebagai Tim Pencerah Nusantara, kami bersama dengan petugas Puskesmas Kecamatan Tosari gencar mengadakan sosialisasi mencuci tangan dengan sabun.
Sosialisasi kami lakukan dengan memberikan penyuluhan PHBS ke semua SD yang ada di Kecamatan Tosari. Dalam memberikan penyuluhan, kami menggunakan media gambar sederhana. Kami menekankan pada anak-anak bahwa mencuci tangan yang benar adalah dengan memakai sabun dan di bawah air yang mengalir, bukan air di dalam wadah atau yang mereka biasa sebut dengan kobokan. Kemudian kami mengajarkan tujuh langkah melalui sebuah lagu:
Ratakan sabun dengan tangan, sok gosok gosok
Punggung tangan, sela jari, sok gosok gosok
Telapak tangan, sela jari, juga digosok
Genggam erat jari tangan, yo ayo ayo
Jempol kanan, jempol kiri
Kuncup kanan, kuncup kiri
Basuh tangan dan keringkan
Kumannya hilang, yeay!!
Sebait lagu sederhana yang dapat memudahkan anak-anak mengingat 7 langkah cuci tangan yang benar. Kami mengajak anak-anak menyanyikan lagu ini bersama-sama sambil mempraktikkan gerakannya. Setelah itu, kami mengajak anak-anak praktik langsung mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir di halaman sekolah.
Selain dengan memberikan penyuluhan, kami juga melakukan sosialisasi cuci tangan pakai sabun ke seluruh TK dan SD se-Kecamatan Tosari. Kami menyebarkan video berisi gerakan senam cuci tangan kepada para guru untuk diajarkan kepada siswa-siswanya. Untuk memicu semangat para siswa dan guru, kami mengadakan lomba senam cuci tangan. Tak disangka, hal kecil yang kami lakukan mendapat perhatian dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan sehingga pada acara HUT Kabupaten Pasuruan, kami didaulat untuk mengajak seluruh siswa TK perwakilan se-Kabupaten Pasuruan melakukan senam cuci tangan.
Hal yang membuat kami senang adalah ketika kami berkunjung lagi ke sekolah-sekolah dan mendapati para siswa masih hafal gerakan dan lagu mencuci tangan. Sambil tersenyum menyapa kami, mereka berdendang, ”Basuh tangan dan keringkan, kumannya hilang, yeay!!”. Ada juga yang bersenandung sesuai video senam cuci tangan, “Ayo teman-teman, cuci tangan pakai sabun bersamaku…”
Mudah-mudahan hal sederhana ini bisa terkenang lama dalam ingatan anak-anak di sana dan terbawa menjadi kebiasaan sehat dalam kehidupan mereka sehari-hari. Hal sederhana yang bisa menghindarkan mereka dari berbagai penyakit infeksi. Hal sederhana yang bisa meningkatkan kesehatan mereka tanpa harus mengurangi atau melarang kebebasan mereka bermain dengan banyak hal.
Setelah masa penugasan saya berakhir, saya memiliki keinginan untuk dapat meneruskan gerakan ini di tempat lain. Pengadaan lomba senam cuci tangan untuk para siswa bukan sekedar meningkatkan semangat kompetisi mereka, melainkan bertujuan untuk mendorong sebuah gerakan dari tingkat sekolah. Pengadaan video sebagai media sosialisasi gerakan cuci tangan juga cukup efektif memudahkan para guru mengajarkan kebiasaan cuci tangan dengan mudah pada para siswa.
[caption id="attachment_385444" align="aligncenter" width="614" caption="media gambar sederhana tentang pentingnya mencuci tangan dengan sabun"][/caption]
[caption id="attachment_385445" align="aligncenter" width="614" caption="praktik mencuci tangan dengan sabun"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H