Halo apa kabar teman – teman semua? Semoga dalam kondisi sehat dan bahagia ya. Amin. Satu pertanyaan klasik yang sering saya temui ketika ingin memproduksi sebuah tas batik adalah masalah ukuran ideal yang mungkin bisa didapatkan dari sebuah kain batik sehingga tetap dapat diproduksi sebagai sebuah tas murah. Kenapa pertanyaan ini menjadi penting? Izinkan disini saya sedikit berbagi cerita tentang latar belakang produksi sebuah usaha batik.
Batik apapun itu baik printing, cap ataupun tulis selalu memiliki motif. Dan hanya orang – orang tertentu yang dapat memahami pola motif ini. Apa tidak bisa sembarangan? Satu kunci yang saya tahu untuk dapat menciptakan sebuah kerajinan batik yang menarik adalah ketepatan pemilihan dan padu padan motif pola yang terdapat pada selembar kain. Ibarat kepala dan kaki, jika kita asal memasangkan kepala dengan kaki tentu hasilnya tidak akan bagus seperti seharusnya. Idealnya adalah bagian kepala bertemu dengan kepala.
Cara pemahaman ini pula yang seringkali menjadi kendala ketika memproduksi sebuah kerajinan dari batik karena satu lembar kain itu harus kita perhitungkan secara cermat supaya bisa mendapatkan potongan – potongan kain yang dapat disatukan melalui pola tertentu untuk menjadi sebuah baju batik atau tas. Sedikit saja kesalahan pemotongan ini akan menyebabkan kain potongan tidak lagi bisa dipakai (karena tidak ada pasangan yang pas dengan potongan itu) dan ini tentunya adalah membuang percuma sebuah bahan kain.
Peletakan pola yang tepat akan mempengaruhi jumlah potongan kain yang bisa didapatkan sehingga hanya menyisakan sedikit saja potongan yang terbuang. Lalu apa kaitannya dengan harga jual? Sangat mempengaruhi harga jual, secara gampangnya begini penjelasan yang dapat saya berikan, satu lembar kain yang seharusnya bisa menjadi 4 buah tas atau sebuah kemeja, jika terjadi kesalahan pengaturan pola potong kain maka hanya akan didapatkan 3 buah tas atau tiga per empat kemeja. Apa iya sih sampai segitunya? Hmm, kalau hanya ingin produk yang asal – asalan ya pasti bisa dong, potongan yang salah pola tadi tetap digunakan. Namun hal ini akan sangat terasa pada daya tarik produk itu sendiri. Bahkan teman – teman yang awam akan hal ini pun, pasti pernah kan merasakan bagaimana sebuah produk batik (yang mungkin di temui pada sebuah pusat oleh oleh) meskipun bahan batiknya sama tapi kesan kecantikan atau keindahan motifnya terasa sangat berbeda? Ya... itulah letaknya, susah dijelaskan namun dapat dirasakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H