Mohon tunggu...
Missirey
Missirey Mohon Tunggu... Guru - inna maal usri yusro

Guru fisika SMA N I Pagerbarang Mampir ke blogku eriemuktiyati.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rumah Tua Nenek Part 5

5 November 2020   11:00 Diperbarui: 5 November 2020   11:01 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Part5

Bayangan Perempuan

Karin terbangun, di lihatnya jam di dinding kamar, tepat pukul 1 malam....rasa haus terasa di tenggorokan. Suasana rumah terasa hening, sinar bulan menyinari kamar karin yang di biarkan gelap....hawa dingin terasa di kulit karin, matanya menuju ke arah jendela kamarnya dia merasa ada sosok yang berdiri di sana memandanginya. 

Sosok dengan baju putih dan berambut panjang acak-acakan..perempuan itu tersenyum memandang karin " karin....keluar dari rumah ini kamu dalam bahaya " terdengar sosok  perempuan itu berkata pelan. karin sedikit takut, namun di beranikan dirinya untuk bertanya " kamu...siapa....kenapa aku  harus pergi? " ucap karin terbata...tiba-tiba terdengar suara langkah kaki...dan bayangan itu hilang. "karin buka pintu nak...." terdengar suara neneknya di belakang pintu kamar. karin seolah tersadar ....buru-buru dia membuka pintu kamarnya. 

Clek....Nenek karin sudah berada di depan pintu...matanya menatap tajam karin. " kenapa malam-malam begini bangun.....tadi nenek mendengar suara di kamar kamu...kamu baik-baik saja kan? " ucap nenek wajahnya sedikit khawatir....." gak apa-apa nek..." ucap karin berbohong. " karin haus nek....jadi terbangun, nenek belum tidur ya"? tanya karin  pelan, neneknya hanya terdian dan meninggalkan kamar karin  begitu saja. Nenek aneh...batin karin.

Pagi ini karin  berniat jalan-jalan di seputar desa, dia ingin menghirup udara pagi, peristiwa semalam tak di hiraukan lagi. Kaki karin  berjalan melewati kebun yang indah di belakang desa, beberapa penduduk menyapa karin , bahkan ada yang meminta foto berdua. ternyata di desa kecil ini pun banyak warga yang tau karin seorang artis. " mbak karin .....masih ingat saya gak? " suara seorang laki-laki membuyarkan lamunan kirani. 

" siapa ya...? " kirani memandangi pemuda desa di depannya....untuk ukuran pria desa, karin mengakui pria itu terlihat tampan berbeda dengan penduduk desa ini pada umumnya. " saya Adam mbak, dulu rumah saya di belakang rumah mbak karin....kita dlu sering main tanah bersama loh...mungkin mba karin lupa" ucap adam sambil tersenyum. 

sekilas bayangan masa lalu muncul...kirani ingat adam, teman sepermainan karin dulu, anak yang sangat nakal dulu bahkan karin  pernah di cubit lengannya sampai menangis. 

tak menyangka adam menjadi pria dewasa...."eh...ya aku ingat " ucap karin tersipu. " ciye...mbak karin  udah jadi artis top ibu kota, kok nyasar sampai sini...serasa melihat bidadari" ucap adam cengengesan. " ada-ada aja....ayok temeni aku jalan-jalan sambil ngobrol udah 20 tahun kita gak ketemu" ucap karin " siapp......" adam tampak bersemangat berjalan di samping karin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun