Mohon tunggu...
Anjani Eki
Anjani Eki Mohon Tunggu... Administrasi - Penikmat Fiksi

Penikmat Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tante Baju Merah

8 Agustus 2016   09:27 Diperbarui: 8 Agustus 2016   09:33 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Rambutnya merah karena sering kepanasan. Usianya sekitar tujuh tahun. Kaos hijau tua. Jeans belel. Sepatu kets warna metalik. Cukup rapi untuk seorang pengamen. Kecuali wajah dan kulitnya yang tampak hitam terbakar.

Gadis itu selalu ikut Ayahnya mengamen. Sang Ayah akan bernyanyi. Sedangkan dia memberikan amplop kepada penumpang bis. Berharap diisi uang yang cukup untuk membeli nasi.

Beberapa kali aku melihat mereka di lampu merah Medaeng. Iba rasanya. Mengingatkanku pada Tante itu.

Aku baru saja pulang dari kantor. Saat adzan Magrib memanggilku untuk segera sampai di rumah. Istirahat setelah seharian kerja. Menikmati secangkir teh hangat. Membaca buku yang baru saja aku beli. Tapi tidak dengan mereka. Ayah dan anak dengan gitar tuanya.

Aku membuka kaca mobil. Memanggil gadis itu yang tampak ceria meski lusuh. Dia berlari kecil mendekati Fortunerku.

"Dek, ini untuk kamu ya"

Matanya berbinar menerima kotak putih kecil. Dua buah roti gulung, satu lemper dan pastel isi daging ayam. Menu mewah untuk menemani sisa harinya.

"Terima kasih mbak " ucapnya dengan senyum dihiasi lesung pipit.

Aku kembali melaju kendaraan. Langit senja menemaniku. Warna oranye penuh dengan kehangatan. Hampir gelap. Tapi indah. Mengingatkan aku padanya. Saat dia memberikan kotak putih berisi lemper, roti gulung dan pastel isi ayam. Dua puluh tahun yang lalu. Saat aku mengamen.

Tuhan aku rindu sekali padanya. Jaga dia untukku. Beri aku kesempatan untuk berterima kasih sekali lagi. Kepada Tante baju merah.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun