Mohon tunggu...
Miss Echa
Miss Echa Mohon Tunggu... -

seorang isteri, ibu dari satu anak, mantan pekerja kantoran yang menjadi guru TK karena menemukan passion pada dunia anak. Mari menyelami kehidupan anak dan menjadikan mereka menikmati hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

My Job, My Passion

15 April 2017   17:39 Diperbarui: 16 April 2017   02:00 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama-sama muridku di SmartKidz. (Dokumentasi Pribadi)

Menjadi guru taman kanak-kanak (TK) tidak pernah terpikirkan sebelumnya, apalagi menjadi cita-citaku. Tapi setelah "melanglang buana" bekerja sebagai sekretaris di beberapa perusahaan kok aku merasa gak pernah menjadi diriku sendiri. Sampai akhirnya, ketika aku sudah melahirkan dan punya anak, aku merasa harus mencari pekerjaan lain selain bekerja di kantor. Karena jam kerjanya sering sampai malam, sementara anak tinggal hanya bersama suster di rumah.

Belum lagi, sebagai ibu, kalau kita mendengar cerita anak sudah bisa melakukan ini dan itu pertama kali dari si suster. Ibu macam apa aku ini?? Justru ada kepuasan sendiri jika kita menjadi orang pertama yang melihat pertumbuhan dan kebisaan anak sendiri, daripada mendengar laporan dari orang lain. Hal ini yang semakin mendorong aku akhirnya berpikir untuk bekerja sebagai guru TK. Karena katanya guru tk enak pulang kerja tidak sore dan tetap bisa punya waktu dengan anak.

Aku pun mulai mencari-cari informasi, di mana bisa sekolah guru TK yang dekat dengan rumah. Akhirnya, aku putuskan untuk masuk di PGTK Tadika Puri. 

Selama hampir satu tahun aku belajar di sana, banyak hal baru uang aku dapat. Setelah belajar, baru aku sadar bahwa menjadi guru TK bukan hanya menyanyi, menari, mengajarkan anak baca tulis. Tetapi, termasuk membantu mereka pipis, pup bahkan menyeka hidung yang ingusan, atau membereskan kalau ada anak yang muntah. Pheww!! Yang terakhir enggak banget!!

Yaah... Begitulah pekerjaan guru TK. Mereka bukan hanya sebagai guru tapi merangkap sebagai bunda, suster dan "embak" di sekolah. Namun, aku juga mulai belajar banyak hal baru yang bermanfaat, bukan hanya untuk karierku kemudian, tetapi juga bisa dipraktikkan pada anak sendiri. Mau tahu kisahku lebih lanjut? Simak terus posting-postingku ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun