Mengajar di kelas kindegarten sebenernya gampang-gampang susah. Gampang karena usia mereka rata-rata sudah 4-5tahun. Berarti sudah bisa dikasih tahu, bisa diajak bicara dan motorik halus dan kasarnya pun sudah lumayan terasah.
Namun, tetap aja tidak bisa dibilang gampang, karena karakter mereka sudah terbentuk dari masing-masing keluarga. Ada anak yang gampang dikasih tahu (pengertian) ada juga yang langsung pundung atau malah melow (cengeng).
Susahnya adalah karena tuntutan SD sekarang, yang mengharuskan anak TK sudah bisa calistung (baca, tulis dan berhitung) sebelum masuk SD. Belum lagi kalau anak nantinya mau dimasukkan di sekolah-sekolah yang sudah terkenal, anak harus ikut ujian masuk dan sudah pasti mereka diharuskan menjawab soal-soal layaknya anak SD ikut UN.
Sekolah tempat aku mengajar memang berbasic Inggris. Bahasa pengantarnya menggunakan bahasa Inggris, tapi tetap juga terpaksa bilingual (campuran) karena tidak semua anak yang di sini orang tuanya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa percakapan di rumah.
Maksudnya banyak orang tua sekarang yang "baru melek", tahu pentingnya bahasa Inggris sejak dini memasukkan anak mereka ke sekolah-sekolah yang berbasic inggris.
Nah, kalau sudah begini biasanya ortu tersebut mengharapkan dalam waktu setahun anak bersekolah di sana, sudah bisa cas cis cus. Heloowwww... Wake up please.... Bagaimana mungkin anak bisa langsung jago ngomong Inggris kalau hanya belajar 2 jam setiap pertemuan. Dan jam belajarnya pun seminggu cuma 8 kali.
Sadar sih sadar kalau persaingan menuntut anak sekarang bisa berbahasa Inggris. Dan sadar juga kalau bayaran mahal untuk mendapatkan itu. Tapi perlu diingat kemajuan pertumbuhan anak berawal dari lingkungan keluarga. Kalau ada stimulasi dari rumah mungkin anak bisa sedikit lebih maju dari teman-temannya.
"Show and tell"
Balik lagi ke soal mengajar, karena OB tidak masuk jadi hari ini harus ubah jadwal bermain (tiap Kamis, kelas KG bisa main di playground atas). Jadi, aku harus mikir cepat kegiatan apa yang harus dibuat supaya anak nggak bosen dan kesal karena nggak sesuai jadwal.
Akhirnya aku punya ide untuk membuat "show and tell" di mana kita harus menjelaskan tentang sesuatu kepada teman dan guru. Sebenernya ini bagus untuk melatih anak bicara di depan banyak orang dan memaksa anak untuk merangkai kalimat untuk bercerita.
Karena aku ngajar di sekolah bilingual maka ceritanya pun harus dengan bahasa Inggris.