Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera bagi kita semua, shalom, om swastiastu. Namo buddhaya, salam kebajikan.
Apa kabar para pembaca yang budiman? Semoga Kesehatan dan keberkahan selalu menyertai kita semua, aamiin.
Pada kesempatan kali ini saya akan memaparkan Jurnal Refleksi Dwi Mingguan modul 3.2 yaitu tentang Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya. Kali ini saya akan memaparkannya dengan menggunakan Model 6 Topi (Model Six Thinking Hats). Model ini diperkenalkan oleh Edward de Bono pada tahun 1985. Model ini melatih kita melihat satu topik dari berbagai sudut pandang, yang disimbolkan dengan enam warna topi. Setiap topi mewakili cara berpikir yang berbeda, beberapa di antaranya terkadang mendominasi cara kita berpikir. Karena itu, dengan semakin sering melatih keenam "topi", kita akan dapat mengambil refleksi yang lebih mendalam. Selamat Membaca!
Topi Putih
Tuliskan informasi sebanyak-banyaknya terkait pengalaman yang terjadi, informasi ini harus berupa fakta bukan opini.
Awal bulan Mei 2023 (2-12 Mei 2023) CGP mempelajari modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya. Materi tersebut menjabarkan mulai dari deskripsi sekolah sebagai suatu ekosistem, Pendekatan berfikir berbasis aset, pendekatan berfikir berbasis masalah, Pendekatan ABCD (Asset Based Community Development) atau Pendekatan PKBA (Pengembangan Komunitas Berbasis Aset), Karakteristiek komunitas yang sehat dan Resilien, 7 Aset dalam komunitas (7 Modal) yaitu Modal manusia, modal soail, modal politik, modal agama/budaya, modal fisik, modal lingkungan/ alam, modal finasial.
Pembelajaran dimulai dengan alur MERDEKA. Mulai dari diri pada tanggal 2 Mei 2023, kami mempelajari materi tersebut dengan menjawab beberapa pertanyaan pemantik terkait faktor-faktor yang mempengaruhi ekosistem sekolah dan peran pemimpin dalam pengelolaan sumber daya. Ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan CGP tentang materi yang bersangkutan. Setelah itu alur Eksplorasi konsep yang dilakukan secara mandiri pada tanggal 2 Mei 2023, disini kami mempelajari dan menjawab 10 slide yang terdapat dalam LMS, Eksplorasi konsep forum diskusi dilaksanakan pada 3 Mei 2023 disini kami berdiskusi mengenai 4 kasus yang disajikan dalam LMS. Sesama CGP saling memberi komentar, masukan serta saling bertukar gagasan. Dilanjutkan denga alur Ruang kolaborasi 1 pada 4 Mei 2023. Di alur ini kami diminta untuk berdiskusi per kelompok untuk melakukan analisis 7 modal yang dimiliki dan berada di sekitar wilayah Kabupaten Tegal yang bisa dikelola untuk kemajuan pendidikan. Lalu pada tanggal 5 Mei 2023 kami melakukan ruang kolaborasi 2 untuk mempresentasikan hasil pekerjaan diskusi kelompok di Rukol 1 seuai dengan kelompok masing-masing. Setelah berdiskusi dan saling memberikan masukan, kami meperbaikinya lalu CGP mengunggah hasil tugas tersebut ke LMS tepat waktu. Selanjutnya adalah alur Demontrasi Kontekstual yang kami lakukan pada tanggal 8-9 Mei 2023, CGP diminta menganalisis sebuah video dari LMS kemudian harus kami jabarkan visi, BAGJA, peran pemimpin dalam mengelola sumber daya yang terdapat dalam video tersebut. Alur Elaborasi Pemahaman dilakukan pada tanggal 10 Mei 2023 pukul 13.00-14.30 dengan Instruktur yang handal dan hebat yaitu Bapak Sugiyanto. Disini kami diberi pemahaman dan pengarahan agar selalu fokus pada aset kekuatan bukan focus ke aset kekurangan. Dilanjutkan dengan alur Koneksi antar materi pada tanggal 11 Mei 2023. Terakhir alur Aksi nyata dilakukan mulai tanggal 12 Mei 2023, yaitu melakukan kolaborasi dengan warga sekolah untuk menganalisis sumber daya yang dimiliki dan memanfaatkannya secara maksimal.
Topi Merah
Gambarkan perasaan anda terkait dengan topik yang sedang dibahas, misalnya perasaan saat mempelajari materi baru atau saat menjalankan diskusi kelompok.Â
Setelah mempelajari modul ini, jujur saya awalnya saya merasa bersalah pada murid saya. Selama ini saya lebih fokus pada kekurangan murid bukan pada kelebihan murid. Tapi kemudian saya merasa punya kewajiban untuk memperbaiki pola piker saya ini, saya harus berubah. Pemikiran ini kemudian membawa saya pada rasa bahagia dan bersyukur karena mendapatkan banyak ilmu baru tentang peran seorang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya guna meningkatkan kulaitas pendidikan yang berpihak pada murid. Dalam mempelajari modul inipun sangat bervariasi penyajian materinya, analisis kasus, analisis video sampai saling berkomentar positif. Yang tak kalah menyenangkan pada saat tugas kelompok menggali sumber daya yang potensial di daerah, ternyata Kabupaten Tegal menyimpan dan memiliki banyak potensi yang bisa dioptimalkan untuk pembelajaran.
Topi Kuning
Tuliskan hal-hal positif yang terkait dengan topik tersebut.
Ha positif yang bisa saya temukan setelah belajar modul 3.2 adalah saya lebih bisa berfikir positif terhadap segala sesuatu yang terjadi pada diri saya, ini yang saya rasakan pada saya pribadi. Kemudian saya juga lebih bisa menggali dan mengeksplore potensi sumber daya yang dimiliki oleh Sekolah. Dan senantiasa berfikir berbasis aset untuk pengembangan dan pengelolaannya. Sehingga peningkatan kualitas pembelajaran yang berpihak pada murid dapat dilakukan secara maksimal. Dan apa yang diharapkan dari KHD tentang tujuan Pendidikan bisa tercapai.
Topi Hitam
Tuliskan kendala, hambatan atau risiko dari tindakan/peristiwa yang sedang dibahas.
Kendala atau hambatan yang saya rasakan selama mempelajar modul ini adalah ketika saya diharuskan berfikir positif atas hal yang saya ketahui sudah negatif dari awal, bagaimana mengubah pola pikir ini? Ketika saya komunikasikan hal ini dengan PP, beliau menyarankan saya untuk mengabaikan hal negative tersebut, dianggap tidak ada, tidak hadir dalam jangkauan pandang mata saya. Dengan begitu saya bisa focus ke hal yang lebih positif.
Topi Hijau
Jabarkan ide-ide yang muncul setelah mengalami peristiwa tersebut.
Ada beberapa ide yang muncul setelah mempelajari modul 3.2. Ide tersebut adalah berkolaborasi dengan rekan sejawat, Kepala Sekolah, Pengawas, Komite, Orang tua murid dan murid juga. Kolaborasi tersebut adalah mengidentifikasi aset atau modal kekuatan yang sudah dimiliki sekolah. Jika modal tersebut sudah ada, maka Langkah selanjutnya adalah merawat keberlanjutan modal tersebut dan mengembangkannya. Namun, jika modal tersebut belum nampak atau baru muncul maka langkah selanjutnya adalah memupuk agar modal kekuatan tersebut tumbuh subur dan bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh sekolah. Harapannya, pihak terkait menyambut baik langkah ini agar kegiatan yang dijalankan di sekolah bisa berjalan lancer dan tujuan yang diinginkan tercapai.
Topi Biru
Tarik Kesimpulan dari peristiwa yang terjadi, atau ambil keputusan setelah mempertimbangkan kelima sudut pandang lainnya. Bandingkan dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya.Â
Kesimpulan yang bisa saya ambil setelah mempelajari modul ini adalah bahwa sekolah sebagai suatu eksositem senantiasa menjalankan sebuah relasi antara unsur biotik dan abiotik sehingga terjadi keselarasan dalam menjalankannya. Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) berfokus pada potensi aset atau kekuatan sumber daya yang dimiliki oleh sebuah komunitas, membayangkan masa depan, berfikir tentang kesuksesan yang telah diraih dan kekuatan untuk mencapai kesuksesan tersebut, mengorganisasikan aset/kekuatan yang dimiliki, merancang sebuah rencana berdasarkan visi dan kekuatan, serta melaksanakan rencana aksi yang sudah diprogramkan. PKBA merupakan suatu pendekatan berfikir dalam melaksanakan standar pengelolaan sekolah yang bersifat berkelanjutan dan bertanggung jawab. Sehingga penerapannya akan berjalan dengan optimal jika ditunjang dengan komunitas berkarakter sehat dan resilien. CGP dipersiapkan untuk menjadi seorang pemimpin dan berperan sebagai fasilitator untuk menggerakkan dan memimpin komunitasnya dengan paradigma berfikir aset, secara efektif dan efisisen dapat mengelola sumber daya yang tersedia secara optimal. Modal sumber daya yang dimaksud terdiri dari modal manusia, modal sosial, modal pollitik, modal agama dan budaya, modal fisik, modal lingkungan/ alam, modal finansial. Terakhir yang dapat saya simpulkan, sekolah sebagai sebuah ekosistem tentu memiliki aset-aset yang bisa jadi kekuatan tersendiri bagi sekolah tersebut, dan aset itu dapat menjadi modal utama dan kekuatan sekolah jika kita sebagai pemimpin mampu memaksimalkan dalam mengolah dan menggunakannya.
Terima kasih sudah membaca tulisan saya ini. Semoga apa yang saya sampaikan lewat tulisan ini bermanfaat bagi pembaca sekalian. Saya masih belajar menulis dengan baik, maka dari itu saran, kritik, masukan saya terima dengan tangan terbuka dan hati lapang. Salam Guru Penggerak, TERGERAK, BERGERAK, MENGGERAKKAN.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H