Mohon tunggu...
Dewi Puspitasari
Dewi Puspitasari Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas 5 SDN Pagedangan 01

Saya adalah Guru di SDN Pagedangan 01. Saya suka menulis. Saya bergabung disini dengan harapan, saya bisa meningkatkan kemampuan menulis saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.1

3 Mei 2023   17:17 Diperbarui: 3 Mei 2023   17:21 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera bagi kita semua, shalom, om swastiastu. Namo buddhaya, salam kebajikan.

Apa kabar para pembaca yang budiman? Semoga Kesehatan dan keberkahan selalu menyertai kita semua, aamiin.

Pada kesempatan kali ini saya akan memaparkan Jurnal Refleksi Dwi Mingguan modul 3.1 yaitu tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin. Kali ini saya akan memaparkannya dengan menggunakan model 4F. 4F merupakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P, dengan pertanyaan Facts (Peristiwa), Feelings (Perasaan), Findings (Pembelajaran) dan Future (Penerapan). Selamat membaca.

Facts ( Peristiwa )

Seperti biasa, kegiatan Pendidikan Guru Penggerak dikenal dengan tahapan MERDEKA sama halnya dengan modul-modul sebelumnya. MERDEKA merupakan singkatan dari Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi, dan terakhir Aksi nyata. Tahap petama adalah Mulai dari diri, di tahap ini saya melakukan kegiatan yang bertujuan untuk mengaktifkan pengetahuan awal (prior knowledge) dan mengamati keterampilan seorang pemimpin dalam pengambilan keputusan yang berada di antara berbagai pemangku kepentingan, di antaranya murid, orang tua murid, guru dan komunitas sekolah. Kemudian tahap Eksplorasi konsep adalah tahap dimana CGP bereksplorasi secara mandiri untuk memahami konsep pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin dalam sekolah sebagai institusi moral, menjelaskan pentingnya pengambilan keputusan seorang pemimpin yang berdasarkan 3 unsur yaitu berpihak pada murid, bertanggung jawab, serta berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal, dan menganalisis nilai-nilai kebajikan yang terkandung dalam sebuah pengambilan keputusan dan dilema etika.  Di tahap Ruang kolaborasi, CGP melakukan kolaborasi di ruang virtual dengan didampingi Fasilitator kami yaitu Bapak Mustaqim. CGP diminta untuk saling berbagi, berkolaborasi dan menerapkan keterampilan pengambilan keputusan berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dengan peserta CGP lain di kelompoknya.  Kemudian di tahap Demonstrasi kontekstual, CGP diminta melakukan suatu analisis atas penerapan proses pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya yaitu tentang berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah asal masing-masing dan di sekolah/lingkungan lain dengan mewawancarai 2 kepala sekolah yang berbeda tentang praktik pengambilan keputusan yang biasa dilakukan oleh kepala sekolah tersebut. Di tahap ini saya mewawancarai 2 KS yaitu KS di sekolah saya sendiri dan KS dari sekolah lain. Dari hasil wawancara tersebut saya menemukan beberapa perbedaan dari kedua Pemimpin tersebut dalam mengambil keputusan namun memiliki tujuan yang sama. Kemudian di tahap Elaborasi Pemahaman, CGP diberikan pemahaman tentang paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan bersama instruktur Ibu Twi Endah Kurniyanti yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 13 April 2023 pukul 13.00-14.30 WIB secara virtual.  Pada tahap Koneksi antar materi, saya membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat, saya memutuskan dengan membuat video pendek menggunakan Canva kemudian saya bagikan di Youtube channel saya agar rekan sejawat bisa menanggapi karya saya tersebut. Yang terakhir tahap Aksi Nyata. Di tahap aksi nyata ini, saya berencana untuk mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah.

Pembelajaran dan Pemahaman yang saya dapatkan dari alur MERDEKA modul ini adalah bahwa seorang Pemimpin harus sangat berhati-hati ketika mengambil setiap keputusan. Setiap keputusan yang diambil harus berdasarkan pada pemikiran yang matang, tidak memihak kepada siapapun karena keputusan yang diambil harus didasarkan atas kepentingan bersama.

Feelings (Perasaan)

Bagaimana perasaan saya selama mempelajari modul ini? Perasaan saya ya pasti bersemangat dan  senang selama pembelajaran berlangsung karena materi ini merupakan ilmu pengetahuan baru.  Guru penggerak harus berperan sebagai pemimpin pembelajaran, menggerakan komunitas praktisi, coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru dan memajukan kepemimpinan murid. Dalam menjalankan tugas tersebut seorang Guru Penggerak harus terampil dalam mengambil keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan. Seperti yang telah saya pelajari sebelumnya seorang guru penggerak haruslah memiliki nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid. Dalam pengambilan keputusan seorang pemimpin harus berdasarkan 3 unsur yaitu berpihak pada murid, bertanggung jawab, serta berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal. Setiap konsep materi dari awal sampai modul ini dipelajari saya menemukan banyak sekali keterkaitan sehingga terkonstruksi membentuk sebuah pemahaman baru. Dimana pemahaman baru ini jika diterapka secara maksimal, maka saya yakin sekali  mampu membawa ke perubahan paradigma Pendidikan Indonesia.

Findings (Pembelajaran) 

Pembelajaran yang saya dapatkan dari modul 3.1 tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan adalah  bahwa sebagai Pemimpin harus bijaksana dalam mengambil keputusan. Karena dalam pengambilan keputusan seringkali berbagai kepentingan saling bersinggungan, dan ada pihak-pihak yang akan merasa dirugikan atau tidak puas atas keputusan yang telah diambil. Kegiatan pengambilan keputusan adalah suatu keterampilan, semakin sering kita melakukannya maka semakin terlatih, fokus, dan tepat sasaran. Sesulit apapun keputusan yang harus diambil untuk permasalahan yang sama-sama benar, sebagai seorang pemimpin , kita perlu mendasarkan keputusan kita pada 3 unsur yaitu berpihak pada murid, berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal, dan bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi dari keputusan yang diambil. Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan mendasar yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup .Paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan seperti di bawah ini: Individu lawan kelompok (individual vs community), Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy), Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty), Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term). Kemudian tiga Prinsip Pengambilan Keputusan adalah Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking), Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking). Untuk memandu kita dalam mengambil keputusan dan menguji keputusan yang akan diambil dalam situasi dilema etika ataupun bujukan moral yang membingungkan, ada 9 langkah yang dapat Anda lakukan yaitu : Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan, Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini, Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini, Pengujian benar atau salah : Uji Legalitas, Uji Regulasi/ Standar Profesional, Uji Intuisi, Uji Publikasi dan Uji Panutan/ Idola, Pengujian Paradigma Benar lawan Benar, Melakukan Prinsip Resolusi, Investigasi Opsi Trilema, Buat Keputusan, Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan.

Future (Penerapan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun