Mohon tunggu...
Desi Nilamsari
Desi Nilamsari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

KUBE PKH: Pemberdayaan Peserta PKH Kabupaten Purbalingga

16 Juni 2016   20:52 Diperbarui: 16 Juni 2016   21:09 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Purbalingga - Kegiatan pertemuan kelompok peserta Program Keluarga Harapan (PKH) Dusun 1 Desa Bajong Kecamatan Bukateja, Kamis (16/6) mendapat kunjungan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan yang dilaksanakan setiap bulan oleh para pendamping PKH ini bertujuan sebagai salah satu sarana komunikasi, memantau pelaksanaan kewajiban, dan meningkatkan pengetahuan juga ketrampilan peserta PKH.

Seperti yang diketahui PKH di Kabupaten Purbalingga sudah dilaksanakan sejak tahun 2014 telah mampu menjangkau 18 kecamatan, 239 desa/kelurahan dengan jumlah Keluarga Sangat Miskin (KSM) yang menjadi sasaran program mencapai 23.548 KSM atau setara 1,36% dari jumlah penduduk Kab. Purbalingga yang terdata sebanyak 1.733.295 jiwa (berdasar sensus BPS tahun 2014).

PKH memang tidak memberikan kontribusi langsung kepada penurunan angka kemiskinan, namun memberikan kontribusi dalam menanggulangi kesulitan hidup keluarga sangat miskin (KSM) dan sebagai pengentasan kemiskinan generasi berikutnya. Melalui PKH diharapkan dalam jangka pendek, bantuan yang diberikan kepada KSM peserta PKH dapat mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin. Sedangkan dalam jangka panjang PKH diharapkan mampu memutus rantai kemiskinan.

Dalam rangka meningkatkan usaha ekonomi produktif khususnya dalam peningkatan pendapatan dan agar tidak ketergantungan dengan dana bantuan yang diberikan, peserta PKH diarahkan untuk membuat program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) PKH. KUBE PKH merupakan salah satu kegiatan penunjang dalam rangka penguatan kegiatan bersama para peserta dengan pemberian modal usaha bersama. Melalui program KUBE, diharapkan akan menumbuhkan jiwa kemandirian dan membentuk sikap mental peserta PKH untuk dapat memutus rantai kemiskinan.

Sejak bulan Februari 2016, sebanyak 31 (tigapuluh satu) anggota Kelompok PKH Desa Bajong secara mandiri memulai KUBE yang modal awalnya berasal dari menyisihkan bantuan yang mereka terima sebanyak Rp. 10.000,- per orang. Dengan modal awal tersebut, mereka membagi anggota menjadi dua kelompok untuk membuat rempeyek dan telor asin. Kegiatan usaha produktif tersebut sampai bulan Juni 2016 sudah mendapatkan keuntungan lebih dari Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) hanya dari usaha rempeyek-nya saja.

Pada kesempatan itu Seksi Bidang Banjamsos Dinas Sosial Provinsi Jawa tengah, Muhammad Yusuf S.Ag. MM dalam sambutannya mengingatkan agar peserta PKH selalu memenuhi kewajiban anggota keluarganya dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Selain itu beliau juga menyampaikan agar Kelompok 1 PKH Desa Bajong melanjutkan dan mengembangkan KUBE yang sudah ada di kelompok tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun