Mohon tunggu...
Miss Debbie
Miss Debbie Mohon Tunggu... Guru - Perempuan Sederhana

Perempuan Sederhana | Hidup Sederhana | Hidup Berdampak | Cinta Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kota Pelajar Pelajarnya Meresahkan, Gianyar Pelajar yang Diresahkan

8 April 2022   18:35 Diperbarui: 10 April 2022   07:48 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yogyakarta dikenal dengan Kota Pelajar dari dulu hingga sekarang, namun kini pelajarnya meresahkan. Tidak main-main mereka menggunakan benda-benda tajam, tanpa belas kasihan membunuh, menghilangkan nyawa rekan seusianya. Harusnya mereka dapat menjadi rekan yang baik untuk mengerjakan project sekolah, berkarya menciptakan karya baru dan bermanfaat baik untuk diri sendiri, keluarga juga berdampak besar bagi masyarakat setempat atau mungkin lebih luas lagi. 

Seperti ini kan yang menjadi angan dan impian para "tetuah" pendidikan kita terdahulu, merancang kota Yogyakarta agar dapat menjadi contoh untuk kota-kota yang lain, agar generasi-generasi baru tampil dengan militan baik itu secara intelektual maupun karakternya.

Sarang seribu sayang, kota pelajar kini diramaikan dengan pelajar yang meresahkan. Klitih yang dahulunya bermakna positif, kini berkonotasi negatif; merusak, menghancurkan, menghilangkan nyawa. Ada apa ini? Harus ada solusi, apakah perlu ada peninjauan ulang pendidikan karakter di sekolah? Penguatan pendidikan agama? Ataukah pendidikan dalam keluarga? Lalu lingkungan pergaulan juga tontonan yang dikonsumsi setiap hari.

Ini project besar karena akan melibatkan banyak pihak. Dari lembaga keluarga, lembaga pendidikan, lembaga masyarakat setempat, dan lainnya. Demi mengembalikan Yogyakarta sebagai kota pelajar dengan pelajar-pelajar yang menginspirasi.

Lain Jogja lain pula kota Gianyar. Bulan April diawali dengan hebohnya lembaga pendidikan di kota Gianyar dengan hadirnya beberapa oknum tak bertanggung jawab yang datang ke beberapa sekolah membagikan makanan ringan yang mengakibatkan panas dan pusing . Berita cepat tersebar ke sekolah-sekolah untuk berjaga dan dapat mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Petugas keamananpun bertindak cepat mengamankan oknum tersebut dan mendalami kasus ini.

Berbeda jenisnya tetapi tujuannya sama-sama merusak generasi.

Orang tua, anak-anak, para guru, kepala sekolah, staf semua warga sekolah, rohaniawan, petugas keamanan semua perlu waspada, berjaga. Saling bahu membahu untuk keselamatan generasi.

Gianyar, 08 April 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun