Di bawah atap langit ini
kita masing-masing menorehkan cerita
dengan pilihan warna tersendiri
ada yang cerah, indah berwarna-warni
hitam, putih, abu-abu juga turut menghiasinya
Ada yang sangat beruntung
berlimpah materi
hingga bingung bagaimana akan menghabisinya
Ada yang berkecukupan
bener-bener cukup
tanpa embel-embel keinginan tambahan lainnya
Ada yang kekurangan
sangat kurang
hingga makanpun hanya sekali sehari
itupun dengan menu yang jauh dari kata sehat
Ini adalah kenyataan
haruskah kita menambahkan ruang kelas
dengan tingkatan berbeda?
marginal, menengah, borjuis......
Pertanyaannya, apakah kita layak?
apakah waktu Sang Pencipta meng-create kita
sekaligus menempatkan kita di kelasnya masing-masing?
di tingkatan yang berbeda?
hei, siapa kita
punya hak apa untuk membedakan?
terlalu picik jika itu kau lakukan
bahkan Sang Pencipta begitu mencintai karya tangan-Nya
dirajutnya sejak dari rahim ibu
dijaga seperti biji mata-Nya
Siapa kita untuk menatap dengan sebelah mata
siapa kita untuk tidak melayani
hanya karna tidak datang dari sesama kaum intelektual
Tidak ada yang berbeda....
Kita SAMA....
di bawah langit yang sama...