Mohon tunggu...
Lilis Ratnasari
Lilis Ratnasari Mohon Tunggu... Staf Pengajar -

Gadis pemimpi yang Alhamdulillah selalu dibukakan jalan untuk menggapai apa yang menjadi mimpinya. Aktif mengajar di salah satu tempat kuliah yang banyak mahasiswanya.. suka menulis, tapi suka ga pede juga sama tulisannya..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kelakuan Greget Sopir Angkot #2

11 Januari 2016   11:00 Diperbarui: 11 Januari 2016   11:12 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya lanjut lagi ya pengalaman saya sbg angkoters sejati. Kalau kemarin saya sudah sebut 5 urutan atas kelakuan greget sopir angkot, sekarang peringkat 6 dst : 

6. Abang Tukang Curhat

Abang angkot kategori ini sepanjang jalan biasanya terus memerus menelurkan keluhan ke penumpang, baik yang duduk di depan atau sampai kedengaran di bangku belakang. Yang dikeluhkan biasanya kalau angkotnya lagi sepi, or penumpang diambil sopir lain, or tempat ngetem masih di tek-kin abang sopir sebelah, hingga masalah rumah tangga. Siap-siap saja yg duduk di sebelah si abang bakal jadi tempat curhat. Bagus kalau cuma curhat, tapi lain urusan pas abangnya naik darah. Wah, itu kebun binatang bisa keluar semua sambil angkot dan penumpangnya dibawa kebut-kebutan, langsung berubah jadi tipe no 1,2 atau malah 3.  

 

7. Sopir Tak Bertanggung Jawab

Eit, jangan salah sangka dulu. Maksud saya di sini adalah sopir yang suka balik arah semau-maunya dia. Pengalaman saya naik angkot jurusan ps.minggu - taman mini disuruh turun itu ga sekali dua kali lho, sering. Angkotnya seringkali putar arah di ps.induk kramat jati. Alasan aslinya karena cuma tinggal 1-2 penumpang. Tapi dengan "sopannya" si abang akan bilang "naik yg belakang aja ya pak/bu, saya mau muter, macet di depan". Dalam hati saya cuma bisa ngomong "macet di mana bang?? Di hongkong?". Syukur-syukur disuruh turun tanpa bayar. Karena itu sekarang kalau saya nyetop angkot selalu saya tanya "sampai ujung ga, bang?". Kalau iya, baru saya naik.

 

8. Sopir DJ

Aha, ini bisa positif bisa negatif niy.. Positifnya kalau si abang ternyata penggemar lagu lagu update dan upbeat yang easy listening. Dijamin deh, angkoters ga pengin buru-buru sampai di tujuan. Atau abang sopir yg cinta banget sama kampung halaman, ada lagu jawa, sunda, batak dll, tak berasa 1 album selesai diputar 3x. Lain lagi kalau si abang penggemar lagu koplo atau rock yang musiknya keras, cadas, lirik lagu ga jelas karena bass nya cuma jadi penguat melodinya. Aduh, itu angkoters siap-siap tutup telinga. Lebih kasian lagi kalau ada angkoters yg lagi sakit gigi atau baru patah hati.

 

9. Abang Genit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun