Saya kebetulan penggemar naik angkot, selain karena belum bisa dan belum pernah lulus belajar bawa motor, juga di rumah ga punya tempat untuk membangun garasi mobil (soalnya belum bisa beli juga, xixixi). Maklumlah, saya tinggal di sebuah pemukiman padat pendududuk di wilayah Jakarta Timur. Meskipun demikian, saya bersyukur wilayah di sini masih "hijau", artinya masih cukup banyak pepohonan yang mendamaikan hati kami-kami para penghuninya. Kebetulan universitas tempat kerja saya sama dengan tempat pak TD (Thamrin Dahlan) mengabdi sebagai pengajar, saya mengajar di Kampus Depok dan Kalimalang.Â
Dua daerah itu kalau dari rumah saya lebih banyak dijangkau oleh angkot, bukan busway, bus kota, CL , apalagi aptb. Naik angkot itu juga banyak suka dukanya. Nah, saking setiap harinya pp naik angkot, saya jadi secara ga sengaja ikut mempelajari juga perilaku penumpang yang saya temui di angkot. Angkoters (baca:penumpang angkot) banyak macamnya, kalau mau tahu simak saja kesimpulan saya di bawah ini :Â
1. Tipe SKSD
Adalah tipe yang kesannya kenal sama si abang sopir, walaupun baruuu aja kenal di angkot. Tempat duduk favoritnya di belakang pak sopir (deret bangku 6). Sepanjang jalan ngobrol macam-macam, dari sembako sampai topik politik yang lagi hot. Tapi, kalau udah ga ada bahannya lagi, si angkoters ini bakalan diam, diam dan diam.. dan angkotpun kembali terasa hening.Â
2. Tipe Nyonya
Mba-mba sama ibu-ibu ni yang kebanyakan biasanya masuk tipe ini. Buat mba-mba, usia dewasa awal 20-an, adalah masa di mana perempuan itu merekah seperti bunga mawar, wajar jadinya kalau banyak mata melirik. Saking paranoidnya kenapa-kenapa duduk di bagian belakang, setiap kali naik angkot pasti maunya di samping pak sopir, mungkin berasa lebih minim resiko kejahatan. Ibu-ibu lain lagi, ada si ibu yang pengin banged duduk di depan supaya ga keganggu sama orang lain, si abng sopir sampai bilang, "Bu, naik taksi aja kalau mau begitu mah". Dua orang ini, kalau bangku depannya terisi, akan kekeuh nunggu angkot yang di bangku depan masih kosong. Â
3. Tipe Perokok Simpatik dan Ga Simpatik
Memang siy angkot itu biasanya non-AC, bisa buka kaca sebebas-bebasnya. Tapi, kebayang ga kalau lagi dapet duduk di pojok trus di depan kita ngerokok klepas-klepus ga peduli, yang kalo diingetin malah balik nyuruh kita naik taksi..:(. Orang begini biasanya jadi public enemy angkoters yang non-rokok. Tapi ada juga kok perokok yang sadar diri, pas mau naik angkot rokonya dimatiin trus dibuang, walaupun sepanjang jalan klumat-klumit, mungkin karena asem kali ya ga ngerokok (sabar ya, Bang, You're the real MVP).Â
4. Tipe Gadget
Aha, ini banyak banget di masa sekarang.. Dari nunggu angkot, trus naik angkot, duduk di angkot, sampai mau turun angkot matanya ga pernah lepas dari smartphonenya, jarinya aktif ketak-ketik sambil senyum atau malah ketawa sendiri. Ada yang nyumbang suara (baca:pengamen) aja seakan ada dan tiada. Yang begini biasanya gampang jadi incaran pencopet hp di angkot. Syereemm.Â
5. Tipe Kutu Buku