(15/3) "Ketrampilan dari bahan bekas", tema kali ini menggugah saya sebagai pribadi untuk bisa memberikan informasi dan mengajak kepada pembaca untuk lebih memperhatikan limbah yang ada di sekitar kita.  Limbah di sekitar kita sangatlah banyak, Limbah bisa di katakan barang-barang tidak terpakai atau barang-barang bekas, biasanya saya membuang menumpuk di tempat sampah. Padahal limbah di sekitar kita bisa diolah menjadi karya  unik dan mempunyai nilai bermakna jika kita explor. Â
Materi membuat produk ketrampilan dari barang bekas termasuk dalam pelajaran prakarya, kelas 7 Â semester 2 yaitu Kerajinan bahan limbah Lunak. Â Peserta didik mampu mengenal, mengidentifikasi , membuat kerajinan bahan limbah lunak serta mempresentasikan hasil karya yang ada.
Limbah yang ada di sekitar kita ada 2 yaitu organik dan anorganik, masing-masing di bagi menjadi limbah jenis lunak dan limbah jenis padat. Limbah organik adalah  limbah mudah diurai (ciptaan TuhanYME), sedangkan limbah anorganik adalah limbah tidak mudah diurai (ciptaan manusia). Limbah lunak artinya limbah mudah dibentuk atau lentur, limbah keras artinya limbah yang susah dibentuk atau kaku. Macam-macam limbah ada padat, cair dan gas.
Diatas ada contoh kerajinan yang berasal dari limbah cair anorganik , berbahan dasar minyak goreng bekas pakai. Â bahan-bahan yang di gunakan adalahÂ
air bebas bukan air sabun
minyak bekas
perwarna makanan atau skip aja
Untuk lebih tahu cara pembuatannya silahkan klik link:https://youtu.be/2exiedf_O_0, like and subscribe.
Memanfaatkan limbah yang ada dan menghasilkan produk bermanfaat sangat menyenangkan bagi yang membuatnya terutama anak didik kita serta pembaca. Dengan membuat produk limbah lunak, kita menjadi bagian  peduli lingkungan tujuan utama menjaga linkungan sekitar serta mengurangi limbah.  Semoga informasi ini bemanfaat bagi pembaca budiman, menggerakkan hati menjaga lingkungan dengan memanfaatkan limbah yang ada menjadi produk yang bermanfaat. Salam SehatÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!