[caption id="attachment_254431" align="aligncenter" width="640" caption="Berinteraksi tanpa canggung (Dokpri)"][/caption] . Kopdar 2 Jogja with love : Behind The Scene Kopdar Akbar Kampret sudah berlalu tapi masih menyisakan euforia dan gelak tawa yang tertuang dalam sahut menyahut komen di foto-foto yang dibagi di grup FB Â Kampret. Saya yakin tiap orang punya kesan tersendiri terhadap kopdar minggu lalu. Dan saya ingin berbagi cerita versi saya. Menurut saya pribadi kopdar tersebut sangat meriah dan benar-benar menyatukan keluarga Kampret yang tinggal di berbagai kota. Bahkan rombongan Jakarta rela menyewa bus hanya demi memudahkan perjalanan menuju Jogja walau pada kenyataannya perjalanan menuju venue kopdar memerlukan waktu dan perjuangan yang lumayan lama. Bahkan timbul guyonan kalau perjalanan dari dan kembali ke Jakarta memakan waktu 2x48 jam saking lamanya mereka terjebak macet. Perencanaan kopdar secara garis besar sudah sempat dibicarakan ketika saya dan Mo Witbertemu dan hunting bareng setelah Kopdar Kampret pertama Juni tahun lalu. Kemudian sebulan sebelum kopdar Juni tahun ini Mo Wit membawa saya yang ditemani Mas Bowo dan putranya ke Kaliurang untuk melihat beberapa tempat yang akan dijadikan tempat kopdar. . [caption id="attachment_254433" align="aligncenter" width="616" caption="Akrab meski baru pertama bertemu (Dokpri)"]
[/caption] Ada beberapa alternatif
venue yang bisa dipilih sebagai tempat kopdar di beberapa titik daerah Kaliurang tapi kami sepakat memilih
Villa Le Jardin sebagai tempat kopdar setelah kami bertiga membahas kelebihan dan kekurangan masing-masing venue, mengingat akan ada  banyak Kampretos yang berkumpul, belum lagi antisipasi jika ada Kompasianer Jogja dan sekitar yang mungkin berminat bergabung pada
last minutes. Setelah memutuskan tempat kopdar kami (admin grup) mulai ribut sendiri melakukan persiapan yang hanya dilaksanakan melalui
chat karena kami tinggal di beberapa kota yang berlainan. Mulai dari acara apa saja yang akan kami usung serta hal-hal teknis penyelenggaraan kopdar mulai dari penyediaan katering hingga hal-hal kecil lainnya. Sebisa mungkin kami saling mengingatkan apa saja yang perlu disiapkan agar kopdar berjalan lancar. Di sela-sela kesibukan masing-masing di dunia nyata, kami sebisa mungkin berusaha
update segala sesuatu yang berhubungan dengan kopdar. Agak susah juga mengkoordinasi acara secara
online tapi untungnya karena kekompakan para admin, semua keruwetan jadi terasa agak ringan dan semua tertangani dengan baik. . [caption id="attachment_254434" align="aligncenter" width="640" caption="Suasana kopdar pada malam hari (dokpri)"]
[/caption] Tiba di hari H, saya bersama Mas Bowo, Gilang dan Mbak Sasha datang lebih awal di
venue kopdar karena saya harus memeriksa dan mendata berapa peserta yang bisa masuk ke kamar-kamar yang tersedia. Di awal perencanaan kopdar saya sudah tahu jumlah kamar yang tersedia dan sudah membuat perhitungan juga tapi saya mendapat kejutan di pagi itu karena beberapa kamar yang luput dari pemeriksaan saya ketika
survey ternyata bisa menampung banyak orang sekaligus. Rencananya hanya peserta perempuan dan yang datang bersama keluarga yang kebagian kamar tapi setelah "temuan" pagi itu sambil mencocokkan daftar peserta yang ada pada saya, ternyata semua peserta dapat dipastikan mendapatkan tempat tidur yang nyaman pada malam harinya. Saya langsung merasa lega karena paling tidak satu masalah sudah teratasi. . [caption id="attachment_254435" align="aligncenter" width="350" caption="Wayangan (dokpri)"]
[/caption] Secara umum acara kopdar yang kami gelar berlangsung lancar dan hangat. Semua peserta berbaur dan berbagi tanpa rasa canggung. Susunan acara yang telah kami rencanakan memang tidak tepat waktu dan harus digeser karena keterlambatan rombongan Kampretos dari Jakarta tapi itu tak mengurangi kemeriahan dan keakraban yang terjalin selama kopdar berlangsung. Ya, memang acara kemarin jauh dari sempurna tapi paling tidak tim admin Kampret sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memberi yang terbaik kepada teman-teman. Akhirnya, tak ada kata yang dapat mewakili rasa terimakasih saya kepada  tim admin Kampret atas kerja kerasnya mewujudkan pertemuan keluarga besar Kampret. Waktu pertemuan yang singkat tak hanya menorehkan begitu banyak kenangan manis tapi juga pelajaran dan ilmu yang tak ternilai. Kopdar ini tak akan terjadi tanpa kerja keras
Mo Wit untuk mengusahakan tempat kopdar serta penyediaan katering, makanan kecil hingga minuman teman bergadang. Tak hanya itu, beliau dengan sukarela memboyong peralatan wayang dari Pakem ke Kaliurang demi memuaskan keinginan sebagian Kampretos yang ingin memotret wayang. Tak lupa
Mas Arif yang harus pontang-panting menyediakan kendaraan bagi rombongan dari Jakarta. Koordinator lapangan andalan kami ini memang pantas diacungi jempol untuk kesigapan dan kesiapannya membantu menyiapkan apa saja yang kadang tak terpikirkan oleh admin yang lain. . [caption id="attachment_254436" align="aligncenter" width="640" caption="Belajar bersama (dokpri)"]
[/caption] Masih ada
Mas Ajie,
Mas Didiet dan
Kang Harja yang tak kalah sibuk menyiapkan
settingan
strobist yang tentu saja dibantu oleh
Geng Pamulang (Mas Yudi, Mas Merong dkk). Mereka ini tak hanya bertugas menyiapkan
settingan tapi juga dengan rela membawa peralatan studio masing-masing untuk diangkut ke
venue kopdar demi berbagi ilmu dengan peserta kopdar yang antusias dengan racun
strobist. Ketika acara belajar bersama berlangsung, Mas Didiet memang menjadi mentor utama yang memberi pelajaran tapi di belakang masih ada
Mas Eka yang kesana kemari mengabadikan kegiatan yang sedang berlangsung sambil memberi bantuan kepada teman-teman yang kurang mengerti atau membutuhkan bimbingan. . [caption id="attachment_254437" align="aligncenter" width="640" caption="Berbagi dalam keakraban (dokpri)"]
[/caption] Semua pasti capek tapi mungkin yang paling capek adalah seksi sibuk kami, Â
Mas Bowo, yang sedari pagi bahkan sampai malam sibuk mondar-mandir naik turun antara Jogja - Kaliurang menjemput teman-teman yang datang pada jam yang berbeda, dengan sukarela tanpa mengeluh bergulat dengan kemacetan lalu lintas Jogja di musim liburan. Belum lagi harus mengantar beberapa teman setelah kopdar berakhir bahkan sampai malam berikutnya.
Last but not least, teman-teman yang telah datang ke acara kopdar Kampret 2 Jogja with Love, tanpa kalian acara ini tak akan semeriah dan seramai ini. Saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan semoga tahun depan kita punya kesempatan lagi untuk berkumpul bersama-sama dengan
venue berbeda dan acara yang lebih mendidik serta bermanfaat. . [caption id="attachment_254438" align="aligncenter" width="640" caption="Admin Kompasiana datang merusuh (dokpri)"]
[/caption] NB : Terimakasih kepada para donatur, penyedia
venue dan orang-orang di belakang layar yang bahkan saya tidak sempat tahu namanya yang telah ikut bekerja keras membuat kopdar ini menyenangkan. Â
Lemah teles, Gusti ingkang mbales (hanya Tuhan yang bisa membalas segala kemurahan hati mereka).
.
Facebook Fans Page | Â Facebook Group
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Catatan Selengkapnya