Hidup di rantau memang bisa membuat kesepian dan agak merana. Jauh dari sanak saudara dan keluarga. Mungkin kesepian itu dapat sedikit terobati dengan adanya media sosial seperti Facebook.
Saya mendapat banyak teman baru kenalan dari Facebook. Tak sedikit yang jadi sahabat baik saya. Setelah bosan dengan Facebook saya beralih ke Kompasiana. Di Kompasiana saya bertemu banyak orang cerdas. Membaca tulisan mereka membuka cakrawala pengetahuan saya. Saya jadi tidak terlalu kuper lagi.
Nah, di Kompasiana saya juga mendapat kenalan-kenalan baru. Sebagian juga sesama perantau di Hong Kong. Saya sudah mengenal mereka sejak beberapa bulan yang lalu tapi baru sekarang mendapat kesempatan kopdar dengan sebagian dari mereka.
Kopdar pertama terjadi hampir tanpa rencana. Berawal saling komen di lapak Aulia, saya, Aulia dan Vera (Sanchai) memutuskan untuk bertemu muka keesokan harinya.Kami biasanya hanya berkomunikasi lewat Facebook atau saling komentar di tulisan masing-masing.
Hari itu, Minggu, 4 Desember 2011, setelah kesasar kesana kemari akhirnya saya bertemu dengan Aulia di Kowloon Park. Aulia bersama ketiga temannya lesehan di rerumputan beralaskan kain piknik, duduk melingkar. Setelah saya mendekat baru terlihat ternyata mereka sedang belajar Bahasa Inggris bersama, Aulia sebagai tutornya.
Saya salut dengan si mbak mungil ini. Dengan ikhlas dan sabar berbagi ilmu dengan kawan-kawan dekatnya. Saya jadi malu sendiri, mengingat saya kerap menghabiskan libur jalan kesana kemari karena tidak ada kegiatan tetap. Saya juga sudah jarang membaca buku di Hong Kong Central Library, tak seperti dulu.
Setelah beberapa saat mengikuti kelas kecil Aulia, saya mendapat telepon dari Vera (Sanchai) minta dijemput di MTR. Saya pun segera menyusulnya daripada dia kesasar seperti saya tadi.
Setelah bertemu kami basa- basi sedikit, tidak ada rasa canggung sama sekali. Walau baru pertama bertemu tapi saya merasa bagaikan sudah lama kenal. Nah, inilah sifat saya yang selalu SKSD (Sok Kenal Sok Dekat). Saya tidak tahu sifat yang seperti ini pantas dilestarikan atau tidak :).
Sesampainya di tempat kami lesehan tadi tanpa ba bi bu, kami sudah berceloteh dan tertawa-tawa bagai kawan karib yang lama tak bertemu. Kami membahas pekerjaan sehari-hari sampai kegiatan tulis menulis di KOMPASIANA. Dari suka duka menulis yang idenya seringkali tidak kompak dengan kesempatan sampai trending topic yang sedang hangat di Kompasiana.
[caption id="attachment_149600" align="alignleft" width="300" caption="Si Mungil dan Si Imut yang hobi narsis"][/caption]
Setelah itu kami memutuskan untuk makan bersama dan dilanjutkan dengan berjalan-jalan di Avenue of Star, Tsim Sha Tsui. Biasalah, kami ini kan makhluk narsis, jadi kegiatan kami di sana tidak jauh dari potret memotret. Menyusuri sepanjang Avenue of  Star sesekali menyocokkan telapak tangan para artis Hong Kong yang tercetak di lantai beton.
***
Hari ini, tanggal 18 Desember 2011, kami bertemu kembali, sayangnya cuma sebentar karena masing-masing punya janji dan kegiatan sendiri. Akhirnya kami cuma ngobrol sambil minum dan menemani saya makan siang yang sangat telat.
Kami berharap dapat berkumpul kembali dalam waktu dekat. Sekedar untuk bercanda dan narsis berjamaah :).
Sambil mengetik saya berpikir, betapa berharganya teman-teman yang baik di negeri rantau. Ketika jauh dari keluarga dan sepi melanda, merekalah tempat kita berbagi senang dan susah. Semoga pertemanan ini menjadi persahabatan yang tak lekang oleh waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H