...aku adalah indera, pecahan tanah air kesejatian jiwa, serpihan alam ketunggalan akal, awan makna terpancar di kegelapan... ...aku adalah indera, kaca hati abadi kesendirian, pantulan cahaya keberadaan, bayangan suci kedirian Tuhan... ...ku lihat putih, tiada batas, berawal namun tak berakhir, kosong namun tak ada kehampaan, disana aku bersimpuh, ...dalam sembah bathin, ...dalam sembah jiwa, ...dalam sembah rasa, bersujud di keterpaduan sukma bersama sunyi
dan hembusnya jati, diantara hijab tabir misteri... ...ku lihat merah, kuning, hitam, yang bergolak, berpendar penuh dalam keheningan diri, dalam nafsu-nafsu fana dan duniawi, ...amarah dan keserakahan, ...asmara dan kenikmatan, aku menengadah, bersama getaran sifat dan nama, di pusat warna dan pintu-pintu jiwa...
Dan aku adalah laku,
Yang datang setelah inderaku menikmati keindahan duniawi,
Yang hadir setelah inderaku merasakan kesempurnaan yang diberikan padaku.
Dan aku adalah laku,
Yang menyempurnakan indera milikku,
Dan menanggapi belukar yang tertanam pada lahan kehidupan,
Sebagai,
Cermin keseharian.
Bersama akal yang mencoba menguasaiku,
Lakuku merangkulku. Menghampiri inderaku untuk,
Selalu berpegang pada tiang kebenaran.
Atas nama Tuhan.
Supaya,
Tetap berpijak,
Dengan atau tanpa tali yang terikat keras di mata kaki.
Dan tak terhanyut bersama layangan nafsu fana duniawi.
****
Peserta No. 33 : Miss Rochma dan Ari Zakaria
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H