Indonesia yang sekarang ini berada dizaman millenial harus mampu menciptakan pahlawan yang dermawan, memiliki adab dan ilmu untuk perkembangan dimasa selanjutnya. Diera millenial banyak rintangan dan tantangan, menghadapi perkembangan zaman.
Jika anak muda dizaman millenial tidak mampu mengikuti perkembangan maka akan tumbang, tetapi jika anak muda millenial berkembang maka tunggu indonesia maju dimasa yang akan datang.
Menjadi pahlawan tidak harus menumpahkan darah dan mengorbankan nyawa, berpikir cerdas dan kreatif untuk meningkatkan keahlian yang diminati dan menuai prestasi juga akan disebut sebagai pahlawan yang mengharumkan nama bangsa.
Menjadi seorang pahlawan tidaklah sulit, diera millenial ini banyak orang mencari perhatian masyarakat agar mendapat penilaian yang baik dan ingin mendapat pujian, tapi belum bisa dikatakan sebagai pahlawan jika mereka hanya duduk dan diam.
Bagaimana seorang mahasiswa menjadi pahlawan?
Seorang mahasiswa yang notabennya dikatakan hanya pelajar ditingkat yang lebih tinggi ingin menjadi pahlawan, menjadi pahlawan tidak harus diumbar tapi ditebar, tebar kebaikan dan manfaat untuk orang lain atau masyarakat, mahasiswa bisa menjadi seorang pahlawan, Pahlawan bagi Masyarakat yaitu membela dan menyuarakan suara rakyat.
Mahasiswa sebagai media perantara penyampai keluh kesah. Mahasiswa dipercaya rakyat untuk mensejahterakan negara, membangun bangsa dengan ilmu dan adab. Kobaran semangat mahasiwa tak pernah pudar apalagi tercemar untuk Indonesia yang damai.
Menjadi tokoh yang memberikan contoh, untuk generasi millenial diEra digital, dengan tekhnologi yang tinggi mahasiswa harus berani menyaingi tekhnologi seluruh negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H