Mohon tunggu...
M Ismaulana Ibrahim
M Ismaulana Ibrahim Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Hobi sebagai editor dan punya rasa tertarik membahas dunia otomotif

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

5 Alasan Utama Masyarakat Indonesia Masih Setia dengan Mobil Bensin

15 Oktober 2024   06:45 Diperbarui: 15 Oktober 2024   06:47 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah maraknya kendaraan listrik dengan segala kelebihannya, mobil bensin tetap menjadi primadona di jalanan Indonesia. Mengapa demikian? Ada beberapa faktor mendasar yang membuat masyarakat masih setia dengan mesin pembakaran dalam. Artikel ini akan mengulas lima alasan utama di balik fenomena tersebut. 

Infrastruktur Pengisian yang Belum Merata 

Salah satu kendala utama dalam peralihan ke mobil listrik adalah terbatasnya stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Dibandingkan dengan SPBU yang tersebar luas di seluruh penjuru negeri, jumlah SPKLU masih sangat minim. Hal ini membuat pemilik mobil listrik merasa khawatir akan kehabisan daya di tengah perjalanan, terutama saat melakukan perjalanan jarak jauh. 

Harga Mobil Listrik yang Masih Tinggi 

Meskipun pemerintah telah memberikan berbagai insentif, harga mobil listrik masih relatif lebih mahal dibandingkan dengan mobil bensin dengan spesifikasi yang setara. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, harga menjadi pertimbangan utama dalam membeli kendaraan. 

Jaringan Bengkel yang Luas 

Mobil bensin memiliki jaringan bengkel resmi dan bengkel umum yang jauh lebih luas dibandingkan dengan mobil listrik. Hal ini memudahkan pemilik mobil bensin untuk melakukan perawatan dan perbaikan kendaraan. Selain itu, ketersediaan suku cadang mobil bensin juga jauh lebih mudah ditemukan. 

Kebiasaan dan Preferensi 

Kebanyakan masyarakat Indonesia telah terbiasa dengan mobil bensin dan sudah memiliki preferensi terhadap merek dan model tertentu. Mengubah kebiasaan dan beralih ke teknologi baru membutuhkan waktu dan proses adaptasi yang tidak singkat. 

Performa dan Sensasi Mengemudi 

Bagi sebagian orang, sensasi berkendara dengan mobil bensin, terutama yang bermesin besar, masih lebih menarik dibandingkan dengan mobil listrik. Akselerasi yang responsif dan suara mesin yang khas menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemar otomotif. 

Meskipun mobil listrik menawarkan berbagai keunggulan, seperti efisiensi energi dan ramah lingkungan, mobil bensin masih memiliki tempat di hati masyarakat Indonesia. Beberapa faktor seperti infrastruktur, harga, dan kebiasaan menjadi penghalang utama dalam adopsi massal kendaraan listrik. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan upaya pemerintah dalam mendorong penggunaan kendaraan listrik, lanskap industri otomotif di Indonesia akan terus berubah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun