Di tengah maraknya kendaraan listrik dengan segala kelebihannya, mobil bensin tetap menjadi primadona di jalanan Indonesia. Mengapa demikian? Ada beberapa faktor mendasar yang membuat masyarakat masih setia dengan mesin pembakaran dalam. Artikel ini akan mengulas lima alasan utama di balik fenomena tersebut.Â
Infrastruktur Pengisian yang Belum MerataÂ
Salah satu kendala utama dalam peralihan ke mobil listrik adalah terbatasnya stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Dibandingkan dengan SPBU yang tersebar luas di seluruh penjuru negeri, jumlah SPKLU masih sangat minim. Hal ini membuat pemilik mobil listrik merasa khawatir akan kehabisan daya di tengah perjalanan, terutama saat melakukan perjalanan jarak jauh.Â
Harga Mobil Listrik yang Masih TinggiÂ
Meskipun pemerintah telah memberikan berbagai insentif, harga mobil listrik masih relatif lebih mahal dibandingkan dengan mobil bensin dengan spesifikasi yang setara. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, harga menjadi pertimbangan utama dalam membeli kendaraan.Â
Jaringan Bengkel yang LuasÂ
Mobil bensin memiliki jaringan bengkel resmi dan bengkel umum yang jauh lebih luas dibandingkan dengan mobil listrik. Hal ini memudahkan pemilik mobil bensin untuk melakukan perawatan dan perbaikan kendaraan. Selain itu, ketersediaan suku cadang mobil bensin juga jauh lebih mudah ditemukan.Â
Kebiasaan dan PreferensiÂ
Kebanyakan masyarakat Indonesia telah terbiasa dengan mobil bensin dan sudah memiliki preferensi terhadap merek dan model tertentu. Mengubah kebiasaan dan beralih ke teknologi baru membutuhkan waktu dan proses adaptasi yang tidak singkat.Â
Performa dan Sensasi MengemudiÂ
Bagi sebagian orang, sensasi berkendara dengan mobil bensin, terutama yang bermesin besar, masih lebih menarik dibandingkan dengan mobil listrik. Akselerasi yang responsif dan suara mesin yang khas menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemar otomotif.Â
Meskipun mobil listrik menawarkan berbagai keunggulan, seperti efisiensi energi dan ramah lingkungan, mobil bensin masih memiliki tempat di hati masyarakat Indonesia. Beberapa faktor seperti infrastruktur, harga, dan kebiasaan menjadi penghalang utama dalam adopsi massal kendaraan listrik. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan upaya pemerintah dalam mendorong penggunaan kendaraan listrik, lanskap industri otomotif di Indonesia akan terus berubah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H