Mohon tunggu...
Mislul Miati
Mislul Miati Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Fisika '11 Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Yuk! Bikin Pewarna Alami

29 Juni 2012   04:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:26 8744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_197782" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]

Hal pertama yang mengundang nafsu untuk membeli suatu makanan adalah kecantikannya. Pewarnaan yang sempurna dan harmonis tentunya akan menggiurkan konsumen. Tetapi tidak semua zat pewarna yang terkandung dalam makanan tersebut aman bagi tubuh kita. Nah, untuk menghindari hal yang berbahaya bagi tubuh, yuk mari kita buat pewarna alami, selain aman juga bermanfaat secara farmakologis. Setiap tumbuhan memiliki pigmen yang berbeda-beda, pigmen yang dapat digunakan sebagai pewarna makanan adalah klorofil, kurkuminoi, karotenoid, antosianin dan sebagainya. Beberapa tumbuhan yang mengandung pigmen tersebut :

Daun Suji

Kandungan klorofil pada daun yang bernama Latin Pleomele angustifolia N. E. Brown ini sekitar 2053,8 μg/g. Hal itu secara kasat mata sudah Nampak jelas yaitu pada warna hijaunya yang menyegarkan. Selain itu pemakaian daun ini sebagai bahan pewarna makanan akan memberikan aroma yang menyerupai aroma pandan, wangi dan sedap. Cara pembuatan pewarna dari daun ini sangat mudah dan sederhana. Pertama, ambillah daun suji pada bagian bawah yaitu pada bagian yang umurnya lebih lama dan warnanya hijau tua. Kemudian, potong daun yang panjang menjadi bagian kecil-kecil. Lalu tumbuklah potongan daun tersebut dan peraslah di atas saringan agar dihasilkan sari yang bersih.  Untuk penggunaan dalam jangka waktu yang lama adalah maksimal 1 hari untuk menghindari tumbuhnya jamur dan simpan pada tempat yang tidak terpancarkan sinar matahari.

Buah Bit

Buah bit merupakan salah satu family dari Beta Vulgaris. Buah yang dulunya hanya dimanfaatkan dari daun dan tangkainya ini memiliki warna merah pekat, terlihat merona pada bagian dalamnya. Pengolahan buah bit sebagai pewarna alami dapat dilakukan dengan mengupas kulit buah ini terlebih dahulu kemudian memotongnya seperti dadu atau selayaknya mudah untuk dihaluskan. Setelh itu masukkan potongan buah bit ke dalam blender dan tambahkan sedikit air lalu haluskan. Setelah halus saringlah hasil buah bit yang sudah dihaluskan, dan sari buah bit bisa digunakan sebagai pewarna merah pada makanan. Jangan menggunakan sari buah bit sebagai pewarna ketika penyimpanannya sudah lama, karena hal tersebut berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Bunga Telang

Bunga ini yang tumbuh merambat dan banyak dijumpai di daerah tropis. Bunga ini mengandung pigmen antonsianin, dibuktikan oleh warnanya yang ungu kebiruan pada kelopaknya. Dari kelopaknya inilah bunga ini dapat dimanfaatkan sebagai pewarna makanan yang alami dan bebas dari gangguan toksik dan karsiogenik. Proses pembuatannya tidak rumit, untuk mengabsorb warnanya cukup rendam bunga ini dengan air mendidih, lalu diamkan beberapa menit sembari melihat perubahan warnanya, apabila perubahan warna sudah cukup tepat sesuai dengan yang diinginkan maka angkatlah bunga-bunga yang telah direndam tersebut dan air siap digunakan sebagai pewarna makanan yang akan dibuat.

Merang

Merang tidak hanya dapat digunakan sebagai penghitam rambut saja, merang dapat juga digunakan sebagai pewarna hitam pada makanan. Untuk mencari amannya, bagian yang dapat digunakan sebagai pewarnanya adalah abu hasil pembakarannya. Abu pembakaran merang direndam dengan air. Air hasil perendaman ini sudah dapat digunakan sebagai pewarna makanan. Tetapi tidak dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama, jadi pembuatan warna makanan dengan bahan baku abu merang sebaiknya dilakukan dalam sekali pemakaian saja.

Kunyit

Tumbuhan yang biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan jamu ini memiliki kandungan kurkuminoid yang kuat. Hal ini membuat kunyit mampu menberikan warna kuning dan oranye yang cerah. Berdasarkan namanya Curcuma Domestica kunyit tergolong dalam tanaman yang tidak berbahaya tetapi memiliki khasiat yang tinggi, karena kandungan utama di dalam rimpangnya terdiri dari minyak atsiri, kurkumin, resin, oleoresin, desmetoksikurkumin, dan bidesmetoksikurkumin, damar, gom, lemak, protein, kalsium, fosfor dan besi. Jadi kunyit baik digunakan sebagai obat herbal maupun zat pewarna. Dalam penggunaannya sebagai bahan pewarna ialah lakukan pengupasan atau pencucian saja pada rimpang kunyit, kemudian parut dan peraslah di atas saringan agar hasilnya bersih dari ampas sisa pemarutan. Hasil penyaringan siap dipakai sebagai pewarna kuning atau oranye adalah berdasarkan kematangan warna kunyit tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun