Mohon tunggu...
Miskar Kariti
Miskar Kariti Mohon Tunggu... wiraswasta -

Penikmat, perakit, untaian tulisan, sapuan kuas bercat dan elektronika, lahir di Sumedang 13 September 1965.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Deklamasi Cinta

23 November 2016   00:13 Diperbarui: 23 November 2016   00:28 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Genderang tertabuh dari dahulu
Gong telah menggelegarkan Mata
Hati dan mulut selalu berkata
"Kuring hayang udduudd di jero Pauudd, ah, siah!"

Nging, nging, nging, nging
Rebab sedu sedan merintihi badan
"Kuring hayang ka didinya, ah, siah!"
Tiada lelah tiada lelah tiada lelah

Dada berbonang berkoar-koar
"Hayang ka nu pondok hanyang ka nu panjang?"
Tiba-tiba orang banyak terbahak-bahak
Bonang tegas berserapah "Itu bukan hanya sebuah balada!"

Orang banyak terdiam lalu berturut campur
Genderang, Gong, Rebab, dan Bonang beriringan pergi
Menuju takhta kerajaan cinta yang telah lama berkata lantang
"Wahai calon rakyatku aku cinta kepadamu!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun