Mohon tunggu...
Miskar Kariti
Miskar Kariti Mohon Tunggu... wiraswasta -

Penikmat, perakit, untaian tulisan, sapuan kuas bercat dan elektronika, lahir di Sumedang 13 September 1965.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harap

16 Juli 2016   19:21 Diperbarui: 16 Juli 2016   20:57 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 Tuhan telah memberikan sahaya ketidakyakinan
 Dari apa yang sahaya lihat benar atau tidak

 Saat suatu hari
 Sahaya tidak sangsi akan apa yang sahaya lihat ini

 Keesokannya
 Persis ketidakyakinan itu
 Persis suatu hari itu
 Semuanya itu ...

 Tuhan ...
 Sahaya memohon kepada-Mu dijanjikan ketidakjelasan
 Sahaya memohon kepada-Mu dijanjikan ketidakbenaran
 Sahaya memohon kepada-Mu dijanjikan kejelasan
 Sahaya memohon kepada-Mu dijanjikan kebenaran
 Agar sahaya yakin apa yang sahaya lihat
 Agar ada kesungguhan dari kenyataan melihat benar-benar terjadi 

 Tuhan ...
 Bolehkah sahaya menambahkan pertanyaan dari beberapa permohonan sahaya itu?
 Apakah kebenaran itu hanya selalu dambaan?
 Apakah seperti halnya lamunan ke tindakan ke hasilnya?
 Apakah seperti halnya bungkam ke bicara ke hasilnya?
 Apakah seperti halnya istirahat ke bepergian ke hasilnya?
 Apakah seperti halnya melihat dari dalam ke luar rumah ke hasilnya?
 Apakah semua hasilnya itu telah diharuskan selalu berbeda?

 Tuhan ...
 Sahaya datang kembali memohonkan
 Jelaskanlah akan kebenaran itu kepada semuanya!

 Tuhan ...
 Maafkanlah selalu sahaya ini
 Sahaya mengakui sahaya pendosa
 Sahaya menangisi selalu bidang suci
 Sahaya selalu mengharap surga alam fana
 Sahaya selalu mengharap surga alam baka
 Yang sahaya kerjakan hanya terpana

 Tuhan ...
 Sehari-hari sepi kini telah menangisi sunyi
 Seharian diam kini telah membicarakan doa
 Hasilnya tetap selalu berbeda dan berbeda
 Oh, Tuhan Semesta

Ada di:

https://www.facebook.com/miskar.kariti/posts/1028334433886855

http://miskarkariti.blogspot.co.id/2016/07/harap.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun