Butuh lapang dada semua pihak, menerima bahwa setiap siswa kecerdasan, daya tangkap keilmuannya, dan kedewasaannya  berbeda. Bisa jadi di beberapa sisi dan bidang mata pelajaran memiliki kelemahan, namun yang lainnya ada kelebihan. Butuh kesabaran, jangan pasung mereka dengan keharusan menjadi juara, meraih piala, dapat  rangking, punya medali, atau apapun yang menunjukkan keharusan sebuah prestasi. Hal terpenting adalah siswa mampu melewati prosesnya bukan hasilnya.
Bapak ibu guru hebat, setiap siswa adalah bintang, ini yang harus ditanamkan persepsinya pada mereka dan orangtuanya di awal. Inilah prestasi siswa sesungguhnya. Hasilnya pun tidak akan jauh dari prosesnya. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H