Mohon tunggu...
Mis Juli
Mis Juli Mohon Tunggu... Guru - Guru-Dosen-Penulis-Editor-Blogger

Menulis adalah perjalanan jiwa

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Keajaiban Istighfar Saat Ramadan

20 April 2021   23:23 Diperbarui: 20 April 2021   23:46 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS


Selama ini kita mengenal istighfar sebagai bagian dari kekuatan doa, dan zikir yang menyempurnakan ibadah sebagai muslim. Tapi tahukah sahabat, jika istighfar dibiasakan dan menjadi lafaz yang wajib ada untuk membasahi lisan kita, banyak keajaiban yang akan hadir?

Maka aku berkata (kepada mereka), "Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun (QS. Nuh: 10)

Berikut penulis akan menuliskan kembali kisah-kisah yang dialami bersama teman-teman yang menjadikan istighfar sebagai kebiasaan wajib dan tak pernah tertinggal seharipun. Beberapa telah meraih keajaiban, terlebih saat Ramadhan seperti ini.

1. Dipermudah Saat Krisis Ekonomi Pandemi

Semua mengerti, saat Pandemi Covid-19 banyak yang tumbang perekonomian. Adanya pembatasan, kerumunan sedikit banyak mengurangi kesempatan mencari rezeki secara offline.

Kisah ini dialami seorang teman, yang suaminya mengalami PHK justru di saat bayi kedua baru saja lahir. Tanpa pesangon dan gajipun tertunda. Beruntung teman ini masuk ke dalam grup perbanyak istighfar yang secara tidak sengaja dimasukkan seorang temannya juga.

Secara rutin selain dilatih sebagai kebiasaan istighfar dilafazkan sebagai bentuk intropeksi diri. Bersama suaminya diajak shalat bersama istighfar selalu tak kurang membasahi lisan suami istri ini. Tak lupa sedekah semampunya juga dilakukan sebagai bentuk berbagi saat kesulitan saat ini.

Dari bulan Januari sampai tiba di awal April, Allah bukakan banyak kelezatan hikmah. Di antaranya: lebih khusyuk shalat berjamaah bersama keluarga dan jamaah di masjid, keluarga lebih tenang walau dalam keadaan sulit, kekompakan keluarga mulai terbangun justru di saat seperti ini. Mudah bagi anggota keluarga ini saling memaafkan satu sama lain, dan mengurangi perbedaan.

Keajaiban lainnya adalah, ada jalan untuk suaminya mulai mendapat pekerjaan dekat rumah untuk membantu tetangganya yang memiliki usaha dari rumah untuk berjualan secara online dengan banyak permintaan. Suaminya diminta untuk menjadi admin dan membantu packing produk pemesanan.

Terlebih yang punya muslim dengan produk kebutuhan Ramadhan tetap mengedepankan ibadah, usahanya jadi berkah. Permintaan terus meningkat walaupun waktu shalat lebih utama, namun tidak mengurangi pemesanan. Itulah keberkahan yang Allah berikan di saat sulit.

2. Skripsi Dipermudah Sampai Kelulusan

Seorang gadis muda yang juga bergabung di grup Istighfar bercerita. Bahwa, awal masuk semester delapan sempat ragu karena judul skripsi awalnya sempat gonta-ganti belum memenuhi keinginan dospem (dosen pembimbing).

Gadis itu tidak putus asa, ditingkatkan lagi terus istighfar baik shalat wajib atau sunnah. Baik aktifitas atau sedang bersendirian. Sambil membayangkan kemudahan yang akan diberikan dosen pembimbingnya tersebut mulai judul sampai sidang selesai.

Subhanallah ditambah kekuatan Ramadhan dimana setiap sahur dan berbuka, atau selesai shalat, gadis itu meminta kepada Allah agar dimudahkan skripsinya. Bukankah dia orang yang berpuasa, makbul dikabulkan? Aammiin, beliau sangat yakin dan percaya itu. Alhamdulillah setelah awal bulan April ini masuk Ramadhan ke-7, gadis itu mendapat hadiah kelulusan sempurna dari dua dosen pembimbingnya.

MashaAllah, mulai dari menyusun, penelitian, Allah permudah sekali jalannya. Belum ada batu sandungan yang berarti beberapa bulan ini. Kurang lebih dalam 3 bulan belakang, semua lancar, coretan tidak banyak. Dihubungi juga dosennya selalu sedia, jarang menolak. Bahkan skripsinya dikatakan nyaris sempurna karena mengangkat situasi pandemi dengan hubungannya tentang perekonomian yang sulit. Hasil penelitiannya bisa diterima dengan baik oleh kampus tempat bernaung.

Baginya ini adalah keajaiban. Hari ini dia menerima surat kelulusannya dengan rasa syukur yang luar biasa. Tak lupa sujud syukur dan membeli bukaan bagi anak terlantar di jalan. Bercerita kepada teman-teman nya apa yang dilakukan sampai skripsinya lulus terbaik. Tak lupa mengajak untuk terus menggaungkan istighfar sebelum keadaan sempit.

Masih banyak lagi yang mendapat keajaiban. Dua ini adalah mewakili keajaiban yang sudah dirasakan. Termasuk penulis juga banyak mengalami keajaiban dalam rumah tangga.

Terima kasih Ustadz yang sudah membuat program Perbanyak Istighfar ini, memaksa kita untuk membiasakan diri sehingga menjadi kebiasaan yang baik. Manfaatnya luar biasa, apalagi keajaiban seringkali hadir dari kesaksian para peserta. Doanya berkah untuk ustadz dan keluarganya. Juga sahabat yang membaca kisah ini. Aammiin Allahumma aammmin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun