Seorang gadis muda yang juga bergabung di grup Istighfar bercerita. Bahwa, awal masuk semester delapan sempat ragu karena judul skripsi awalnya sempat gonta-ganti belum memenuhi keinginan dospem (dosen pembimbing).
Gadis itu tidak putus asa, ditingkatkan lagi terus istighfar baik shalat wajib atau sunnah. Baik aktifitas atau sedang bersendirian. Sambil membayangkan kemudahan yang akan diberikan dosen pembimbingnya tersebut mulai judul sampai sidang selesai.
Subhanallah ditambah kekuatan Ramadhan dimana setiap sahur dan berbuka, atau selesai shalat, gadis itu meminta kepada Allah agar dimudahkan skripsinya. Bukankah dia orang yang berpuasa, makbul dikabulkan? Aammiin, beliau sangat yakin dan percaya itu. Alhamdulillah setelah awal bulan April ini masuk Ramadhan ke-7, gadis itu mendapat hadiah kelulusan sempurna dari dua dosen pembimbingnya.
MashaAllah, mulai dari menyusun, penelitian, Allah permudah sekali jalannya. Belum ada batu sandungan yang berarti beberapa bulan ini. Kurang lebih dalam 3 bulan belakang, semua lancar, coretan tidak banyak. Dihubungi juga dosennya selalu sedia, jarang menolak. Bahkan skripsinya dikatakan nyaris sempurna karena mengangkat situasi pandemi dengan hubungannya tentang perekonomian yang sulit. Hasil penelitiannya bisa diterima dengan baik oleh kampus tempat bernaung.
Baginya ini adalah keajaiban. Hari ini dia menerima surat kelulusannya dengan rasa syukur yang luar biasa. Tak lupa sujud syukur dan membeli bukaan bagi anak terlantar di jalan. Bercerita kepada teman-teman nya apa yang dilakukan sampai skripsinya lulus terbaik. Tak lupa mengajak untuk terus menggaungkan istighfar sebelum keadaan sempit.
Masih banyak lagi yang mendapat keajaiban. Dua ini adalah mewakili keajaiban yang sudah dirasakan. Termasuk penulis juga banyak mengalami keajaiban dalam rumah tangga.
Terima kasih Ustadz yang sudah membuat program Perbanyak Istighfar ini, memaksa kita untuk membiasakan diri sehingga menjadi kebiasaan yang baik. Manfaatnya luar biasa, apalagi keajaiban seringkali hadir dari kesaksian para peserta. Doanya berkah untuk ustadz dan keluarganya. Juga sahabat yang membaca kisah ini. Aammiin Allahumma aammmin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H